Profil Imran Khan, PM Terguling yang Bawa Pakistan Menjauh dari AS

6 April 2022 8:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan. Foto: AFP/AAMIR QURESHI
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan. Foto: AFP/AAMIR QURESHI
ADVERTISEMENT
Minggu (3/4/2022), Pakistan terjerumus ke dalam sebuah krisis politik setelah Perdana Menteri Imran Khan membubarkan parlemen. Keputusan ini dilakukan menjelang pemungutan suara pada mosi tidak percaya, yang telah diprediksi akan mengalahkan Khan.
ADVERTISEMENT
Khan, yang telah menjadi perdana menteri sejak 2018, merupakan sosok yang kontroversial di Pakistan. Meski pada awalnya ia memiliki banyak orang yang mendukung prinsip kontra- Amerikanya, serta desas-desus bahwa militer pun menyokongnya, popularitas Khan terus menurun beberapa tahun terakhir.
Pria yang pernah terkenal sebagai atlet sukses itu dituduh telah gagal mengelola ekonomi, serta memiliki kebijakan luar negeri yang tidak baik. Misalnya, Khan secara terbuka merayakan kudeta Afghanistan yang dilakukan oleh Taliban tahun lalu, dan juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat Moskow menginvasi Ukraina.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Foto: AFP/ADEM ALTAN
Kini, pada puncak ketegangan administrasi politik Pakistan, Imran Khan menjadi sorotan dunia sekali lagi.
Jadi, siapakah Imran Khan? Bagaimana rekam jejaknya? Apa prestasinya?
ADVERTISEMENT

Keluarga Kaya Pahstun

Imran Khan lahir di Lahore, Pakistan. Ia bukan orang sembarangan. Khan lahir di sebuah keluarga Pashtun yang kaya.
Sejak kecil, ia telah diberikan pendidikan dari sekolah-sekolah elite, seperti Royal Grammar School di Worcester, dan Aitchison College di Lahore. Ia lalu melanjutkan kuliah jurusan Ekonomi di Universitas Oxford, Inggris.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, melakukan ibadah umrah di Arab Saudi. Foto: Saudi Press Agency
Beberapa anggota keluarga besarnya pun adalah atlet-atlet yang terkenal. Sepupunya Javed Burki, serta Majid Khan, pernah menjadi kapten Timnas Kriket Pakistan.
Khan sering bermain kriket untuk bersantai saat berada di Paksitan dan Inggris. Di tahun 1971, ia memainkan pertandingan pertamanya untuk Timnas Pakistan.
Empat tahun setelah berkarier sebagai atlet Timnas permanen, di 1980, Khan mulai menjadi sorotan publik karena performa kriketnya yang luar biasa. Pada 1982, ia lalu diangkat sebagai kapten tim Pakistan. Ia bukan hanya menjadi selebriti di Pakistan, tapi juga di Inggris; gaya berpakaiannya yang modis juga menarik perhatian tabloid-tabloid mode di London. Tentunya, Imran Khan juga dianggap tampan oleh mayoritas warga Pakistan.
Perdana Menteri Imran Khan. Foto: Getty Images
Pada tahun 1992, Khan mencapai kesuksesan atletik terbesarnya ketika ia memimpin tim Pakistan meraih gelar Piala Dunia, mengalahkan Inggris di babak final.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, Khan pensiun dari dunia olahraga, dan mendapatkan reputasi sebagai salah satu pemain kriket terbesar dalam sejarah.
Sebelum menikah kepada anak taipan Inggris, Jemima Goldsmith, di tahun 1995, Khan juga terkenal sebagai seorang playboy.

Awal Mula Karier Politik

Setelah kariernya sebagai atlet, Khan mengubah persona publiknya sebagai seorang dermawan. Misalnya, ia mulai menggalang dana untuk Rumah Sakit Kanker Memorial Shaukat Khanum. Rumah sakit tersebut dinamai mengikuti ibunda Khan yang meninggal karena kanker.
Ia juga menjadi kritikus politik, seringkali bersuara untuk mengecam pemerintahan di Pakistan yang dianggapnya korupsi. Ia juga mendirikan partai politiknya sendiri, yang dinamainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (Gerakan Keadilan Pakistan, atau PTI) di tahun 1996.
ADVERTISEMENT
Imran Khan berpidato jelang pemilihan umum di Pakistan. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Sayangnya, publik yang telanjur mengenalnya sebagai atlet tampan dengan reputasi playboy tersebut tidak menganggap pesan politiknya dengan serius. Setahun setelah pembentukan partai, PTI hanya dapat memenangkan kurang dari 1 persen suara dan gagal memenangkan kursi di Majelis Nasional.
Di tahun 2002, ia akhirnya berhasil memenangkan satu kursi. Sebagai seorang politisi, ia melukiskan dirinya sebagai seorang reformis yang menawarkan alternatif dari dinasti politik di Pakistan.
Ambisi ini keseringan menjadi target cemooh publik yang merasa bahwa Khan tidak memiliki kualifikasi apa pun yang membuatnya pantas memimpin.

Momentum Politik

Partai Imran Khan, PTI, harus berjuang setiap pemilihan untuk bertahun-tahun. Akhirnya, dimulai dari tahu 2008, perjuangan mereka mulai membuahkan hasil, terutama di kalangan anak muda.
ADVERTISEMENT
Khan dengan giat menyebarkan pesannya untuk melawan korupsi, ketidaksetaraan ekonomi di Pakistan, dan kerja sama dengan Amerika Serikat dalam memerangi militan-militan di perbatasan Afghanistan. Ia juga meluncurkan kampanye untuk melawan elite-elite politik dan ekonomi di Pakistan, yang ia tuduh 'terlalu Barat' dan tidak berhubungan dengan norma-norma agama dan budaya Pakistan.
Pendukung Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, ketua partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), mengibarkan bendera saat mereka menghadiri rapat umum di Islamabad, Pakistan, Minggu (27/3/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Ia menulis beberapa buku, termasuk Warrior Race: A Journey Through the Land of the Tribal Pathans (1993), dan Pakistan: A Personal History (2011).
Pada tahun 2012, sebuah survei mengungkapkan bahwa ia adalah tokoh politik paling populer di Pakistan. Di periode ini, mantan playboy internasional tersebut telah mengubah identitasnya menjadi pemeluk Islam yang taat. Pada 2018, ia menikah untuk ketiga kalinya dengan Bushra Bibi, penasihat spiritualnya, setelah cerai dua kali.
ADVERTISEMENT

Perdana Menteri

Setelah memenangkan dukungan dari para pemimpin militer, Khan menjadi perdana menteri pada tahun 2018. Oposisi PTI mengatkan Khan telah menggunakan manipulasi dari militer untuk memenangkan pemilihan umum tersebut, yang lantas dibantah oleh kedua pihak tertuduh.
Sebagai perdana menteri, Khan mulai merombak sistem di Pakistan, dimulai dari membuat kebijakan luar negeri yang baru. Di bawah kepemimpinan Khan, Pakistan menjauh dari Amerika Serikat dan mendekatkan diri ke Rusia dan China.
Namun, perjalanannya sebagai perdana menteri tidak semulus yang diharapkan.
Pendukung Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, ketua partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), mengambil foto dengan ponsel saat helikopter bersiap untuk mendarat, di Islamabad, Pakistan, Minggu (27/3/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Hanya beberapa minggu setelah diangkat sebagai perdana menteri, Amerika Serikat menahan USD 300 juta dalam bantuan militer yang telah dijanjikan, dengan mengatakan bahwa Pakistan telah gagal membendung terorisme.
ADVERTISEMENT
Meskipun ekonomi Pakistan mengalami pertumbuhan, impor dan komitmen uang dari sebelum masa jabatannya telah meroket dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
Wabah COVID-19 membawa petaka tambahan. Khan dianggap kurang gesit dalam mengaktifkan lockdown, terlebih jika dibandingkan oleh partai oposisi, yang menjadi pemerintah di provinsi Sindh.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, ketua partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), bersama dengan para pemimpin partai menghadiri rapat umum di Islamabad, Pakistan, Minggu (27/3/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Sementara itu, Khan terus menghadapi tantangan-tantangan tak berujung yang diakibatkan kedekatannya dengan militer Pakistan, sikap kerasnya terhadap kelompok-kelompok militan, dan keadaan ekonomi yang rapuh. Pada akhir 2020, partai-partai oposisi utama membentuk Gerakan Rakyat Demokratik (PDM), yang bertujuan untuk meningkatkan independensi pemerintah sipil dari pembentukan militer.
PDM memprotes Khan dengan keras, menuduhnya sebagai boneka tentara dan mendesaknya untuk mundur.
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun 2021, Khan kehilangan suporter terpentingnya: militer negara. Setelah perselisihan pendapat, dan kegagalan Khan untuk membujuk petinggi-petinggi tentara, reputasi Khan mulai ambruk, bahkan di partainya sendiri.
ADVERTISEMENT