Profil Shireen Abu Akleh, Jurnalis Wanita Palestina yang Ditembak Mati Israel

11 Mei 2022 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang tewas akibat ditembak di kepala saat meliput serangan Israel di Tepi Barat. Foto: Twitter/@PalestinePDP
zoom-in-whitePerbesar
Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang tewas akibat ditembak di kepala saat meliput serangan Israel di Tepi Barat. Foto: Twitter/@PalestinePDP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang jurnalis senior Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh (51), tewas tertembak pada Rabu (11/5/2022). Kala itu, Shireen tengah meliput serangan tentara Israel di Kota Jenin, wilayah Tepi Barat, Palestina.
ADVERTISEMENT
Jurnalis asli Palestina yang juga tercatat sebagai warga negara Amerika Serikat itu mengembuskan napas terakhirnya di perjalanan menuju ke rumah sakit.
Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang tewas akibat ditembak di kepala saat meliput serangan Israel di Tepi Barat. Foto: Al Jazeera/AFP
Rekan jurnalis Shireen di Al-Jazeera, Nida Ibrahim, mengungkap detik-detik kematian Shireen. Ia mengatakan, peluru tentara Israel menembus kepala Shireen.
"Shireen Abu Akleh sedang meliput peristiwa yang tengah melanda Kota Jenin, yakni serangan tentara Israel yang menduduki utara wilayah Tepi Barat Palestina. Hingga ia tewas akibat terkena tembakan di kepala," kata Ibrahim di Kota Ramallah, Palestina.

Jurnalis Asli Palestina Paling Bernyali

Shireen Abu Akleh, reporter Al Jazeera yang terbunuh. Foto: Twitter
Darah jurnalisme memang begitu kental di dalam tubuh Shireen. Ia bahkan dikenal sebagai salah satu tokoh pers dan wartawan paling bernyali di seantero Palestina, yang sebagian besar wilayahnya diduduki Israel.
ADVERTISEMENT
Shireen Abu Akleh lahir pada 3 Januari 1971 di Yerusalem dan beragama Kristen. Kota tempat Shireen lahir sampai sekarang masih diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
Dia bergabung dengan Al-Jazeera, stasiun TV yang berbasis di Qatar, sejak 1997. Selama berkarier, dia telah meliput beragam isu yang berkaitan dengan konflik Palestina-Israel.
Bahkan, Shireen juga turut meliput serangan Intifada Pertama yang melanda Palestina, tahun 2000 silam.
Shireen menempuh pendidikannya di Yarmouk University Yordania. Dia memperoleh gelar Bachelor of Arts untuk jurusan Journalism and Media di perguruan tinggi tersebut.
Sebelum berkarier di Al-Jazeera, Shireen juga pernah bergabung dengan sejumlah media lain seperti stasiun siaran radio The Voice of Palestine dan Radio Monte Carlo di Prancis.
ADVERTISEMENT
Shireen dikenal sebagai sosok yang banyak berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial internasional.
Dia aktif dalam sebuah gerakan sosial Miftah yang menyuarakan perdamaian dan diplomasi global. Miftah berbasis di Ramallah, Palestina.
Di samping itu, Shireen juga tergabung dalam United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). UNRWA merupakan sebuah organisasi di bawah naungan PBB untuk membantu para pengungsi dari Palestina yang terdampak konflik.
Penulis: Sekar Ayu.