Program Vaksin Corona Dimulai Awal November, Terawan Jamin Kredibilitas

12 Oktober 2020 8:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ke China untuk membahas penyediaan vaksin corona. Luhut yang didampingi Menkes Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu dengan pimpinan dari tiga produsen vaksin yaitu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang digelar Sabtu (10/10) itu bertujuan memfinalisasi pembelian vaksin COVID-19. Selain itu juga untuk persiapan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia.
Sebagai informasi vaksin dari tiga perusahaan itu saat ini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Menkes Terawan mengatakan pihaknya tengah menyiapkan detail program vaksinasi untuk kredibilitas program vaksinasi. Nantinya, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, hingga aparat keamanan akan diprioritaskan.
“Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik” kata Terawan dalam keterangan tertulis Kemenko Marves, Senin (12/10).
Kunjungan kerja dan pertemuan bilateral RI dengan Menteri Luar Negeri RRT dan jajaran pemerintahan RRT di Yunan, China Foto: Dok. Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Terawan menjelaskan Sejak akhir September 2020 telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi COVID-19. Kemenkes dan jajarannya saat ini juga tengah menyiapkan fasilitas kesehatan di Indonesia dan akan segera memulai simulasi di beberapa Puskesmas.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin. Bio Farma dalam waktu dekat akan memaparkan kepada publik mengena biaya vaksin dari semua mitra kerjasamanya.
“Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh Pemerintah," kata Terawan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Dalam pertemuan ini, Terawan juga mengajak Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac untuk melakukan kerja sama transfer teknologi dengan Bio Farma dan kerja sama riset termasuk uji klinis dengan lembaga penelitian medis yang ada di Indonesia.
Bio Farma merupakan salah satu dari sekitar 29 produsen vaksin / 22 negara di dunia yang telah memperoleh Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (PQ WHO) sehingga dipercaya dapat memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari 150 negara.
ADVERTISEMENT
Hal itu disambut baik oleh ketiga perusahaan tersebut. Terutama setelah Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang juga merupakan Anggota Dewan Negara China memberi usul dan lampu hijau untuk kerja sama tersebut. Ia juga menjadikan Indonesia sebagai manufacturing hub untuk vaksin di Asia Tenggara.
“China bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian, produksi dan distribusi vaksin, serta mendukung pertukaran antar lembaga penelitian medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan di seluruh dunia,” kata Wang Yi.
Menanggapi komentar Wang Yi, Menko Marves Luhut berharap kerja sama bidang kesehatan antara China dan Indonesia akan semakin banyak.
"Saya ingin lebih banyak kerja sama antar rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, kolaborasi riset dan teknologi antara kedua negara," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona