Projo: Jokowi Sudah Jadi Presiden, Kok Disebut Mau Jadi Ketum Partai?

3 April 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (3/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (3/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen Pro Jokowi (Projo) Handoko mengatakan tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal upaya Jokowi merebut kursi Megawati sebagai Ketum PDIP adalah hoaks. Dengan posisi saat ini, dia menilai, tak mungkin Jokowi mau jadi ketum.
ADVERTISEMENT
“Wong Pak Jokowi sudah jadi Presiden RI, kok disebut mau jadi ketum partai. Gimana sih?” kata Handoko berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (03/04).
Handoko berpesan kepada Hasto, ketimbang menyebar hoaks lebih baik Hasto bekerja lebih keras lagi untuk membenahi partainya, yang kinerjanya menurun dalam Pileg dan Pilpres 2024.
“Kerja, kerja, kerja, Mas Hasto," katanya.
Sekjen DPP Projo Handoko dalam acara diskusi bertajuk "Jangan Tunda Pemilu 2024 dengan Alasan Apapun" di DPP Projo Pancoran, Jakarta, Jumat (24/2/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sebelumnya, Hasto mengatakan Jokowi sempat berusaha meminta Megawati Soekarnoputri menyerahkan kursi Ketum PDIP.
Permintaan ini tidak dilakukan secara langsung oleh Jokowi, namun melalui salah satu menteri kepercayaannya untuk menghubungi guru besar IPDN, Ryaas Rasyid, agar mau membujuk Megawati.
"Ada seorang menteri, ada super powerful, ada yang powerful. Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," kata Hasto dalam diskusi bedah buku 'NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971', di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4) kemarin.
ADVERTISEMENT
“Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Ibu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan," tutur Hasto,”