Projo: Jokowi Tak Akan Kerahkan Kekuatan untuk Menangkan Capres di 2024

5 Desember 2022 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Panitia Musra, Panel Barus, ketika menyampaikan keterangan di Mapolda Jabar pada Jumat (26/8). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Panitia Musra, Panel Barus, ketika menyampaikan keterangan di Mapolda Jabar pada Jumat (26/8). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, meminta Presiden Jokowi berhenti menunjukkan dukungan kepada sosok bakal capres di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Bendum DPP Projo Panel Barus merespons pernyataan Demokrat tersebut. Menurutnya Jokowi tak akan mengerahkan kekuatannya di Pemilu 2024.
Namun, imbuhnya, para relawan Jokowi memiliki hak untuk mendukung salah satu kandidat di Pilpres.
“Nanti Pemilu kami pastikan Pak Jokowi tidak akan mengerahkan kekuatan yang beliau miliki, tapi Projo dan teman-teman Projo (relawan Jokowi lainnya) boleh mendukung,” kata Panel saat dimintai tanggapan, Senin (5/12).
Menurut Panel, kode yang diberikan Jokowi tidak mengarah kepada salah satu bakal capres. Sebab, sejauh ini, menurut Projo, semua tokoh yang ingin maju di Pilpres didukung oleh Jokowi.
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rakernas V 2022 Relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5). Foto: Relawan Projo
Bagi Panel, Jokowi memberi kode ke semua anak bangsa yang ingin maju, tak hanya satu orang. Hal itu disebutnya sebagai sikap yang adil.
ADVERTISEMENT
“Prabowo didukung, Ganjar didukung, Erick didukung, Airlangga didukung, Sandiaga didukung, Mbak Puan didukung, semua didukung yang mau mau itu. Karena semua anak bangsa yang ingin maju itu punya hak mereka yang sama, ndak ada masalah,” ungkap Panel.
Lebih jauh, Panel juga merespons pernyataan salah satu elite Demokrat yaitu Wasekjen Irwan yang membandingkan Jokowi dan SBY soal keberpihakan di Pilpres.
“2014 kan Pak SBY menjabat, Demokrat kan ada di faksi Prabowo waktu itu. Kita kan ndak ahistoris. Jadi itu satu usaha dari partai yang tidak ada di pemerintahan untuk menaikkan elektabilitas,” tegas Panel.
Diberitakan sebelumnya, Wasekjen DPP Demokrat Irwan mengatakan SBY tak pernah memberi kode-kode kepada salah satu capres saat menjabat di 2014.
ADVERTISEMENT
“Presiden SBY menjelang akhir masa jabatannya pada 2014 tidak pernah melakukan endorse kepada kandidat capres lain,” Ujar Irwan.