Propaganda Israel Gagal: Posting Video Ajak Bayangkan Serangan Hamas di Seoul

28 Desember 2023 16:47 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan yang ditinggalkan dan dibakar di lokasi serangan 7 Oktober di Festival Musik Gurun Supernova oleh militan Palestina di dekat Kibbutz Reim di Gurun Negev di Israel selatan pada 13 Oktober 2023. Foto: Jack Guez/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan yang ditinggalkan dan dibakar di lokasi serangan 7 Oktober di Festival Musik Gurun Supernova oleh militan Palestina di dekat Kibbutz Reim di Gurun Negev di Israel selatan pada 13 Oktober 2023. Foto: Jack Guez/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel lagi-lagi masih berupaya menyebarkan propagandanya di media sosial. Pada Kamis (28/12), melalui platform X Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan memposting sebuah video kontroversial yang seolah mengajak netizen untuk membayangkan skenario Hamas menyerang Ibu Kota Seoul.
ADVERTISEMENT
Video berdurasi sekitar 1 menit itu pertama kali diposting oleh akun Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan (@IsraelinKorea), kemudian di-repost akun X resmi pemerintah Israel (@Israel).
Namun, video tersebut dihapus pada hari yang sama saat diposting karena telah dianggap 'tidak pantas' oleh pihak Korea.
Dikutip dari AFP, propaganda gagal Israel ini diberitakan secara luas di berbagai media terkemuka Korea Selatan, termasuk YTN dan Naver.
Menurut laporan Naver, video yang sekarang sudah tidak tersedia lagi di akun @IsraelinKorea itu memperlihatkan adegan seorang wanita di Seoul diculik oleh penyerang dengan penutup wajah dan bersenjata โ€” merujuk kepada Hamas.
Pejuang Palestina berpelukan dengan sandera yang dibebaskan dari Gaza pada hari keenam gencatan senjata, Rabu (29/11/2023) (dok Brigade Al-Qassam) Foto: Dok. Istimewa
Wanita tersebut dipisahkan secara paksa dari putrinya yang masih kecil โ€” seolah merujuk pada peristiwa 7 Oktober, tapi adegan ini digambarkan terjadi saat Natal.
ADVERTISEMENT
Setelah adegan berakhir, video kemudian menampilkan tulisan yang mengajak para netizen membayangkan 'jikalau serangan serupa terjadi di Seoul dan menimpa mereka'.
"Bayangkan jika itu terjadi pada Anda. Apa yang akan Anda lakukan?" bunyi tulisan tersebut, yang dilanjutkan dengan propaganda khasnya.
"Pada tanggal 7 Oktober, Israel diserang oleh teroris Hamas. 1.200 pria, wanita dan anak-anak terbunuh, dan lebih dari 240 orang disandera di Gaza," tambahnya.
Menurut laporan YTN, Duta Besar Israel untuk Korea Selatan Akiva Tor ikut memberikan komentar atas video itu. Dalam postingan di media sosialnya yang kini juga sudah dihapus, ia mengungkapkan tujuan Israel adalah mengajak warga Korea Selatan ikut 'merasakan' situasi sejak peristiwa 7 Oktober pecah.
ADVERTISEMENT
Surat warga Israel yang dilepaskan pejuang Hamas berisi ucapan banyak terima kasih. Foto: Dok. Istimewa
"Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, yang jauh dari Israel, untuk memahami situasi perang saat ini," ungkap Tor.
Adapun di akun X resmi pemerintah Israel, bersamaan dengan video itu zionis menjangkau audiens yang lebih luas dan mengajak mereka untuk membayangkan peristiwa serupa.

Korea Selatan Tak Terima

Menanggapi postingan kontroversial itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan langsung buka suara. Terlepas dari dukungan Seoul terhadap Israel, tetapi mereka tetap memandang tindakan zionis menyandingkan kondisi dengan cara demikian sangat tidak pantas.
"Pembunuhan dan penculikan warga sipil Israel oleh Hamas tidak dapat dibenarkan, tetapi produksi dan distribusi video oleh Kedutaan Besar Israel yang menyamakan situasi keamanan di negara lain dianggap tidak pantas," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.
Mayat warga Palestina yang terbunuh di Gaza utara, diturunkan dari mobil kontainer untuk dimakamkan di kuburan massal Rafah, di Jalur Gaza selatan, Selasa (26/12/2023). Foto: Mahmud Hams/AFP
Pihaknya pun secara tegas langsung meminta Kedutaan Israel untuk menghapus video tersebut dari media sosial mereka. Sehingga, video itu diposting dan dihapus di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menyampaikan posisi kami kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan pihak Israel telah mengambil langkah-langkah untuk menghapus video yang dimaksud," tutup mereka.

Netizen Korea Selatan Murka

Di sisi lain, netizen Korea Selatan yang biasa dijuluki Knetz (Korean citizens of the internet) juga memandang buruk tindakan Israel โ€” memandangnya tidak menghormati warga Korea.
"Anda telah melewati batas, Anda lebih banyak melakukan kejahatan daripada kebaikan," tulis salah seorang Knetz.
"Perilaku Israel tidak terhormat. Membuat video tentang situasi negara kita untuk meminta persetujuan adalah di luar topik," tulis yang lain.
Hingga berita ini dirilis, pihak Israel belum memberikan komentar selain menghapus video kontroversial tersebut. Namun, video ini muncul ketika penjajah masih menggempur Jalur Gaza dan korban Palestina mencapai angka 21.000 jiwa โ€” sebagian besar anak-anak dan wanita.
ADVERTISEMENT