Protes Cara Pemerintah Tangani Corona, Dokter di Spanyol Mogok Kerja
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Spanyol melonjak tajam. Sebanyak lebih dari sejuta kasus infeksi corona ditemukan di Negeri Matador.
ADVERTISEMENT
Merespons memburuknya situasi tersebut, 267.000 dokter mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Mereka juga menuntut dilakukannya perbaikan sistem dalam menangani pandemi.
Aksi mogok dimulai pada Selasa (27/10). Mogok kerja tersebut adalah yang pertama dalam 25 tahun terakhir.
"Sekitar 85 persen dari 267.000 dokter Spanyol ikut serta dalam aksi mogok secara simbolis selama 24 jam, tapi mereka tetap menemui pasien," tutur perwakilan Konfederasi Serikat Medis Negara (CESM) seperti yang dilansir Reuters.
Aksi tersebut dilakukan di berbagai titik, salah satunya di luar gedung parlemen Madrid.
Sekitar 50 tenaga medis mengenakan jas putih terlihat berdiri dengan menerapkan physical distancing dan memegang poster. Poster itu menggambarkan sepatu bot hitam yang menginjak sekelompok petugas kesehatan.
Ahli Gastroenterologi Sergio Casabona yang juga ikut dalam aksi protes di luar parlemen itu mengatakan, mereka memprotes sikap pemerintah yang tidak mempedulikan nasib dokter, seperti menugaskan mereka ke layanan rumah sakit terlepas dari spesialisasi mereka, kapan pun diperlukan.
ADVERTISEMENT
Ahli Bedah Pablo Cereceda pun menyampaikan hal yang serupa. Dia menyebut pemerintah gagal dan tidak mampu mengungkapkan ketidakmampuan mereka dalam menangani pandemi ini.
Pekan lalu Spanyol menjadi negara anggota Uni Eropa pertama yang menyentuh satu juta kasus infeksi corona dengan jumlah kematian lebih dari 35 ribu.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.