Protes Pembunuhan George Floyd Menjalar, dari London Hingga Wellington

1 Juni 2020 15:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga protes terhadap kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, di Trafalgar Square, London, Inggris, (31/5). Foto: REUTERS/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga protes terhadap kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, di Trafalgar Square, London, Inggris, (31/5). Foto: REUTERS/John Sibley
ADVERTISEMENT
Aksi protes terhadap pembunuhan George Floyd oleh polisi di Amerika Serikat menjalar ke seluruh dunia. Warga di beberapa negara menggelar aksi solidaritas terhadap gerakan anti rasialisme di AS, dari London di Inggris hingga Auckland di Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Di London, aksi dilakukan pada Minggu (31/5). Diberitakan Reuters, ribuan orang bergerak dari Alun-alun Trafalgar menuju Gedung Parlemen dan berakhir di depan Kedutaan Besar AS.
Mereka meneriakkan "No justice, no peace" sebagai bentuk solidaritas kepada gerakan "Black Lives Matter" di AS.
Sejumlah warga protes terhadap kematian pria Afrika-Amerika George Floyd, di Trafalgar Square, London, Inggris, (31/5). Foto: REUTERS/John Sibley
Lima orang ditahan dalam aksi tersebut, tiga di antaranya karena melanggar lockdown virus corona dan dua karena penyerangan kepada polisi.
Aksi protes di hari yang sama juga digelar di kota Berlin, Jerman. Ratusan orang berdemo di depan Kedutaan Besar AS, membawa poster bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd", "Berhenti membunuhi kami" dan "Siapa berikutnya".
Aksi protes terhadap kematian George Floyd di alun-alun Hermannplatz di distrik Neukoelln, Berlin. Foto: REUTERS/Christian Mang
Aksi damai juga dilakukan di beberapa kota Selandia Baru. Di Auckland, aksi ini diikuti sekitar 2.000 orang, berjalan menuju Kantor Konsulat Jenderal AS. Sebanyak 500 lainnya menggelar aksi di kota Chrischurch.
ADVERTISEMENT
Aksi yang sama juga digelar di ibu kota Selandia Baru, Wellington, diikuti oleh sekitar 100 orang, mereka bergerak ke Kedutaan Besar AS sembari meneriakkan "Black Lives Matter". Rencananya acara berkabung dengan menyalakan lilin akan digelar di Wellington pada Senin malam.
Aksi protes pembunuhan George Floyd di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6). Foto: MICHAEL BRADLEY / AFP
Musisi Selandia Baru, Mazbou Q, mengatakan apa yang terjadi di AS bisa juga terjadi di negaranya. Aksi mereka bukan hanya soal Floyd, kata dia.
"Persekusi terhadap masyarakat kulit hitam adalah fenomena yang terus terjadi. Kelompok supremasi kulit putih yang membunuhi orang kulit hitam di AS juga ada di Selandia Baru," kata Mazbou.
"Kita membanggakan diri sebagai negara yang berempati, ramah, dan berkasih sayang. Tapi diamnya pemerintah dan media tidak menunjukkan hal itu sama sekali. Bahkan itu membuat kita jadi bagian dari padanya," lanjut dia.
Aksi protes pembunuhan George Floyd di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6). Foto: MICHAEL BRADLEY / AFP
Di Australia, aksi akan digelar di kota Sydney pada Selasa (2/6) malam. Aksi ini akan diikuti oleh warga AS yang tinggal di Australia dan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
George Floyd, 46, tewas setelah lehernya diinjak oleh polisi Derek Chauvin pekan lalu. Kematian Floyd memicu kemarahan masyarakat AS yang jengah dengan kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam.
Aksi protes di AS berujung rusuh di berbagai kota. Sedikitnya 40 kota di AS, termasuk ibu kota Washington DC, memberlakukan jam malam, ribuan tentara Garda Nasional dikerahkan.
Aksi protes pembunuhan George Floyd di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6). Foto: MICHAEL BRADLEY / AFP
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona