PSBB Ketat di DKI, Anggota DPR PDIP Tekankan Pentingnya Tracing

14 September 2020 13:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian memantau arus lalu lintas di Traffic Light Oteva arah Harmoni, Jakarta, Senin (14/9). 
 Foto: TMCPoldaMetro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memantau arus lalu lintas di Traffic Light Oteva arah Harmoni, Jakarta, Senin (14/9). Foto: TMCPoldaMetro
ADVERTISEMENT
Per hari ini pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat resmi diberlakukan di DKI Jakarta setelah masa transisi dinilai gagal menekan peningkatan kasus COVID-19. Menanggapi hal itu, anggota DPR dari Fraksi PDIP Dapil DKI Jakarta I Putra Nababan berpandangan yang paling penting saat ini adalah melakukan tracing (pelacakan) mereka yang terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Yang sekarang harus dilakukan justru dengan kondisi yang seperti sekarang itu adalah tracing," kata Putra saat dimintai tanggapan Soal PSBB Ketat DKI Jakarta, Senin (14/9)
"Tanpa tracing yang masif maka PSBB II adalah omong kosong," imbuhnya.
Tracing menjadi penting, lanjut Putra, sebab orang di Jakarta saat ini tak leluasa bergerak karena pembatasan aktivitas. Dengan begitu, maka Tes PCR juga harus masif dilakukan.
"Tracing harus dilakukan, karena orang orang sekarang ada di tempat tempat yang mereka tidak bisa ke mana mana, nah yang harus dilakukan adalah tracing, tracing dari para penderita. Mereka yang terjangkit corona, mereka yang OTG, ya di-tracing kantornya, rumah rumahnya, terus harus banyak melakukan tes PCR," papar politikus PDIP itu.
ADVERTISEMENT
Sebab, kalau hanya menggunakan cara lama seperti sosialisasi mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, hal itu sudah biasa. Perlu terobosan yang lebih konkret guna menekan jumlah pasien COVID-19.
"Yang terjangkit itu berapa, jadi jumlah itu harus di-tracing. Nah, itu komitmen, kalau mau ini enggak bercandaan, hanya lip service, gagah gagahan, hanya sekadar. Kalau itu bisa dilakukan sungguh-sungguh, itu saja sudah selesai kalau dijalanin," tegas Putra.
Lebih lanjut, ia menilai tracing yang selama ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta belum maksimal. Menurut Putra kalau tracing optimal dilakukan, seharusnya tak ada PSBB jilid II.
"Ya buktinya kalau tracingnya maksimal ya enggak ada PSBB II. Enggak mungkin ada. Berarti kan ini tracing tidak ada komitmen dari pemerintah daerah, Pemda enggak mampu melakukan tracing secara optimal," tandas Putra.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona