PSHT Jember Minta Maaf soal Pengeroyokan Polisi, Janji Tangkap Oknum 1 x 24 Jam

22 Juli 2024 20:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PSHT Jember, Djono Wasinudin, berbicara di rapat koordinasi dengan Polres Jember. Dok: Polres Jember
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PSHT Jember, Djono Wasinudin, berbicara di rapat koordinasi dengan Polres Jember. Dok: Polres Jember
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jember, Djono Wasinudin, menyampaikan permohonan maaf atas kasus pengeroyokan lima polisi. Pengeroyokan itu terjadi pada Senin dini hari (22/7).
ADVERTISEMENT
"Tadi malam ada masalah, kami Ketua Cabang bersama Ketua Ranting sangat prihatin dengan kejadian ini dan mohon maaf," kata Djono dalam rapat koordinasi dengan Polres Jember, Senin siang (22/7).
Rapat koordinasi tersebut adalah tindak lanjut peristiwa tersebut, diselenggarakan di Ruang Rupatama Polres Jember. Yang hadir adalah Polres Jember bersama seluruh Ketua Ranting dan Ketua Cabang PSHT Kabupaten Jember.
Ia menjelaskan bahwa acara kegiatan PSHT yang berujung pada dugaan pengeroyokan dan pemukulan berada di luar wewenangnya.
"Acara tadi malam adalah Doa Bersama dan Slametan Warga Baru yang berlangsung selama 9 hari. Kami berterima kasih karena acara berlangsung aman dan lancar, namun pada hari kesepuluh (tadi malam) terjadi insiden," ujar Djono.

PSHT Cari Pelaku dalam 1 x 24 Jam

Perwakilan PSHT Jember. Dok: Polres Jember
Djono melanjutkan, "Kami siap mencari pelaku dalam waktu 24 jam ini untuk diserahkan. Kami juga akan berupaya agar proses tadi malam bisa dipertanggungjawabkan oleh pelaku."
ADVERTISEMENT
Ketua LBH PSHT, Suyitno, menambahkan bahwa pihaknya berharap tidak terjadi salah tangkap terhadap terduga pelaku pengeroyokan dan pemukulan terhadap polisi.
"Terkait acara yang kami lakukan kemarin, semua Ketua Cabang dan Ranting sudah mengatakan bahwa SH Terate ini diadakan sendiri, dilakukan sendiri, dan diamankan sendiri," ujar Suyitno.
"Kami juga dari Pamter (Tim Keamanan PSHT) sudah memiliki rekaman video dan titik-titik lokasi kegiatan tadi malam. Mudah-mudahan tidak salah menangkap orang, sehingga nanti yang diserahkan benar-benar adalah pelaku," lanjut Suyitno.

Terduga Pengeroyok Polisi Ada 10-15 Orang

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, saat rapat koordinasi dengan PSHT Jember, Senin (22/7/2024). Dok: Polres Jember
Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, menyebut terduga pelaku pengeroyokan berjumlah antara 10-15 orang. Bayu meminta warga perguruan silat PSHT untuk menyerahkan terduga pelaku dalam waktu 1 x 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Informasi yang kami terima dari korban, rekan-rekan, dan saksi yang melihat, jumlah pelaku berkisar antara 10-15 orang. Kami sedang mendalami hal ini berdasarkan informasi dan video yang kami dapatkan, serta rekaman CCTV di sekitar TKP," ujar Bayu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Polres Jember.
Bayu menambahkan, "Saya sangat kecewa dan menyesalkan kejadian ini. Selama ini situasi Kamtibmas di Jember cukup kondusif, namun peristiwa ini mencoreng nama baik dan situasi yang kondusif tersebut."

Acara Puncak Suroan Agung PSHT

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi; dan Wakapolres Jember, Kompol Jimmy Manurung, saat rapat koordinasi dengan PSHT Jember, Senin (22/7/2024). Dok: Polres Jember
Terkait detail kejadian, mantan Kapolres Pasuruan ini menjelaskan bahwa saat itu lima polisi tersebut sedang melakukan patroli.
"Semalam adalah acara puncak Suroan Agung dari Perguruan Silat PSHT. Kami sudah melakukan upaya pengamanan baik secara patroli maupun pengawalan terhadap peserta kegiatan, namun, masih banyak konvoi yang dilakukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Padahal kami sudah mengimbau para Ketua Ranting dan Ketua Cabang untuk tidak melakukan konvoi, namun tetap dilakukan," tambah Bayu.
"Karena tadi malam anggota kami melakukan pengaturan arus lalu lintas akibat kelompok massa ini memblokade jalan simpang tiga Transmart. Kami berusaha menghalau dan memerintahkan mereka untuk tidak menutup jalan, namun malah terjadi penganiayaan," jelasnya.
Kondisi fisik anggota polisi yang mengalami luka cukup parah hingga dirawat di rumah sakit saat ini berangsur membaik.
"Karena hal ini tidak bisa dianggap sepele, kami baru saja memanggil seluruh Ketua Ranting dan Ketua Cabang PSHT Jember untuk segera menuntaskan persoalan ini. Kami meminta informasi valid terkait para pelaku," kata Bayu.