news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PSI Ancam Tak Ikut Voting Jika Tak Ada Fit and Proper Test Cawagub DKI

23 Januari 2020 12:49 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD DKI Idris Ahmad.  Foto: Dok. PSI
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD DKI Idris Ahmad. Foto: Dok. PSI
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyetorkan dua nama cawagub DKI dari Gerindra dan PKS ke DPRD DKI. Setelah kedua nama itu diterima, seluruh anggota DPRD DKI memiliki hak suara untuk memilih sosok pengganti Sandiaga Uno dalam rapat paripurna.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad meminta pemilihan wagub DKI harus dilakukan secara terbuka dan melalui proses fit and proper test. Jika tidak, Idris mengancam, pihaknya tidak akan menggunakan hak suara mereka.
"Delapan suara Fraksi PSI pasti bulat karena kami sudah komitmen untuk hak yang digunakan. Nah, bagaimana syaratnya supaya suara bulat? Satu, harus dilakukan secara terbuka. Kalau prosesnya enggak fit and proper test, kami akan pikirkan kembali, apakah akan menggunakan delapan suara kami," jelas Idris saat dihubungi, Kamis (23/1).
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad di DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/11). Foto: Darin Atiandina/kumparan
"Kami akan pertimbangkan untuk gunakan delapan suara kami. Kami akan jamin mempertimbangkan dan akan cenderung enggak gunakan suara kami jika tidak ada proses yang terbuka dalam pemilihan wagub," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, alasan PSI mendorong adanya uji kelayakan cawagub ini untuk memperlihatkan ke masyarakat Jakarta terkait kompetensi calon wagubnya. Sehingga, masyarakat bisa ikut menilai calon pemimpinnya.
"Artinya, kami semua enggak mau beli kucing dalam karung dan ini juga pertanggungjawaban ke masyarakat sebagai institusi untuk menjalankan proses terbuka sehingga masyarakat bisa tau dan menilai juga," tuturnya.
Namun, Idris menyebut, hingga saat belum ada calon maupun fraksi yang melobi PSI terkait hak suaranya dalam pemilihan wagub. PSI pun mengaku tak ingin fokus pada masing-masing nama cawagub yang disodorkan partai pengusung Anies.
Yang terpenting, PSI hanya akan memilih cawagub dengan kriteria yang mampu mendorong percepatan pembangunan Jakarta. Misalnya kemampuan eksekusi yang menurutnya saat ini tak dimiliki Anies.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kan figur orang-orang yang bisa mempercepat proses pembangunan di DKI, dalam arti eksekusi ide. Karena kalau lihat banjir kemarin, ide naturalisasi normalisasi apapun memang eksekusi yang jadi masalah. Menurut saya penting punya wagub yang bisa eksekusi lebih baik dari Gubernur sehingga bisa saling melengkapi," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI dari Partai Gerindra M Taufik menilai proses fit and proper test bagi cawagub DKI tak perlu dilakukan lagi. Menurut Taufik, kedua calon, Nurmansjah Lubis dari PKS dan Riza Patria dari Gerindra, kualitasnya sudah mumpuni.
"Enggak (perlu fit and proper test). Sudah jago semua," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Senin (20/1).
Hal senada juga dilontarkan oleh PKS. Menurut Ketua DPW PKS DKI Sakhir Purnomo, tahapan ini tidak perlu dilakukan lagi karena proses fit and proper test bagi dua calon sebelumnya justru berakhir mandeg.
ADVERTISEMENT