PSI DKI: Ganjil Genap Membingungkan, Bikin Warga Berdesakan di Transportasi Umum

3 Agustus 2020 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anggota Kepolisian membentangkan spanduk sosialisasi pemberlakuan kembali ganjil genap di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (2/8).  Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Kepolisian membentangkan spanduk sosialisasi pemberlakuan kembali ganjil genap di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (2/8). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk mengaktifkan kembali sistem ganjil genap pada kendaraan pribadi di masa PSBB transisi ketiga.
ADVERTISEMENT
Namun, kebijakan itu dinilai membingungkan oleh anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Anthony Winza. Menurutnya, dengan pemberlakuan kembali sistem ganjil genap malah akan menambah potensi penularan virus corona di transportasi umum.
Suasana di Stasiun Manggarai saat PSBB transisi di Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Sebab jika kendaraan pribadi dibatasi, masyarakat tentu akan beralih ke transportasi umum. Artinya, akan terjadi kenaikan volume penumpang, sehingga pembatasan kapasitas akan semakin sulit dikendalikan.
“Kebijakan ganjil genap bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Namun, di masa pandemi COVID-19, transportasi umum memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, kebijakan ganjil genap justru akan meningkatkan penyebaran virus," ujar Anthony melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/8).
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
Anthony mengingatkan pandemi virus corona belum usai, sehingga antisipasi penularan di transportasi umum lebih juga harus dipikirkan.
ADVERTISEMENT
"Lalu lintas memang mulai macet, tapi pandemi COVID-19 belum terkendali. Bahkan saat ini kondisinya jauh lebih parah jika dibandingkan dengan masa PSBB," imbuhnya.
Suasana kendaraan terjebak macet di Jalan Tol Cawang-Grogol, Jakarta Selatan. Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Anthony mengatakan, pemberlakuan sistem ganjil genap malah bertentangan dengan langkah pengendalian virus corona di ibu kota.
“Di tengah pandemi begini, buat apa memaksakan ganjil genap? Mungkin Pak Anies lelah dan bingung, sehingga akhirnya mengeluarkan kebijakan yang saya rasa bertentangan dengan logika akal sehat," kata dia.
Sistem ganjil genap kembali diberlakukan di Jakarta mulai hari ini, Senin (3/8). Berlaku di 25 ruas jalan mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB, kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Penumpang Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengenakan masker. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Pemprov DKI Siapkan Transportasi Umum Selama Ganjil Genap

Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan antisipasi kepadatan penumpang transportasi umum dengan menyiapkan protokol kesehatan. Setidaknya ada tiga transportasi umum yang dinilai aman bagi masyarakat karena dinilai telah menerapkan protokol kesehatan cukup baik, yakni MRT, Transjakarta, dan LRT.
ADVERTISEMENT
Kadishub DKI, Syafrin Liputo, menegaskan penerapan sistem ganjil genap bukan semata untuk mengurangi volume lalu lintas. Melainkan untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah termasuk di perkantoran.
Kantor juga diharapkan menyesuaikan jadwal masuk pegawai dengan sistem ganjil genap ini. Dengan begitu, ketentuan 50 persen kapasitas karyawan bekerja di kantor bisa terpenuhi dan kepadatan tak terjadi di angkutan umum.
Pusat Informasi Corona. Foto: Argy Pradypta/kumparan
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Saksikan video menarik di bawah ini.