PSI Tegaskan Tetap Tolak Perda Diskriminatif, Termasuk Perda Agama

19 November 2018 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan tetap menolak perda yang bersifat diskriminatif, salah satunya perda agama.
ADVERTISEMENT
"Kami akan tetap konsisten menyuarakan ini, dan kita tidak spesifik loh kepada perda suatu agama. Intinya kalau ada peraturan daerah yang diskriminatif," jelas Grace di kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/11).
Grace meminta agar kepala daerah membuat peraturan yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Karena menurut data yang didapatnya, dari 421 kebijakan diskriminatif, 56 persen di antaranya merupakan perda, yang di dalamnya ada yang merupakan perda agama.
Sedang menurut politikus PSI yang lain, Guntur Romli, perda agama merupakan bikinan manusia. Jadi, dia meminta agar tidak menyamakan perda agama dengan syariah agama.
"Kita memang harus membedakan apa yang disebut dengan perda syariah dengan syariah itu sendiri. Kalau syariah itu kan langsung dari Allah SWT. Syariat itu bersifat suci, dia mulia dan dia itu selalu kontekstual dan universal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia tak mempersoalkan bagi siapa pun yang berbeda pendapat dengannya. Apa yang disampaikan PSI merujuk pada temuan-temuan dan penelitian yang sudah ada.
"Tapi kalau ada yang mau berbeda pendapat, ya silakan. Kita tidak akan mempersoalkan hal itu gitu," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar lewat media sosial menyatakan haram untuk memilih partai yang menolak perda agama. Hal ini merupakan bentuk respons dari penolakan PSI terhadap perda agama.
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)