news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puan: Aturan Makan 20 Menit Jika Tak Dijelaskan Akan Jadi Lelucon

27 Juli 2021 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
Aturan makan 20 menit di warung makan bagi daerah yang menerapkan PPKM Level 4 menuai kritik luas. Alih-alih dipatuhi, aturan itu jadi bahan lelucon.
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah menjelaskan detail mengenai aturan tersebut. Penjelasan dibutuhkan agar aturan tak menjadi sekadar lelucon di publik.
"Pemerintah harus bisa menjelaskan mengapa aturan batasan waktu makan tersebut bisa dianggap efektif untuk mencegah penularan. Kemudian soal teknis pengawasannya bagaimana? Apakah hanya perlu kesadaran masyarakat atau bagaimana? Ini harus dijelaskan rinci,” kata Puan, Selasa (27/7).
“Kalau ini dibiarkan tanpa penjelasan dan akhirnya hanya menjadi lelucon di tengah masyarakat, saya khawatir ini justru akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tambah Puan.
Puan menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus mendapat dukungan atau sebisanya mencegah terjadinya penurunan kepercayaan masyarakat. Potensi penurunan kepercayaan ini harus dicegah bukan hanya dengan hasil akhir kebijakan yang harus baik, tetapi juga lewat proses yang bisa dipercaya masyarakat.
Warga membeli makanan di salah satu warung makan di Sawah Besar, Jakarta, Senin (26/7). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
“Bangun kepercayaan masyarakat mulai dari prosesnya sampai masyarakat akhirnya merasakan langsung dampak positif dari kebijakan tersebut,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Puan mengusulkan pemerintah berupaya membangun kepercayaan masyarakat lewat kebijakan PPKM Level 4 dengan tidak mencederai hal-hal yang kontraproduktif dalam prosesnya. Misalnya penurunan jumlah testing di saat-saat krusial seperti saat ini.
“Kalau jumlah kasus harian turun tapi jumlah testing turun, masyarakat mungkin akan bilang: ‘Ah kasus turun karena testingnya diturunkan’. Pandangan-pandangan seperti ini sebisa mungkin diantisipasi pemerintah agar tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani pandemi,” jelasnya.
Menurut Puan, antisipasi tersebut bisa dilakukan dengan cara tidak boleh menurunkan testing selama masa PPKM, apalagi di bawah standar yang berlaku. Ia menegaskan testing bukan hanya harus ditingkatkan secara nasional, tetapi perlu dimonitor per daerah.
“Target testing harus lebih besar untuk daerah Level 4 dan zona merah,” tegas Puan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Puan juga menegaskan monitoring data testing per daerah ini penting sebagai dasar pengambilan kebijakan ‘buka-tutup’ per daerah ke depannya.
“Sebaliknya jika testing kurang dan banyak jumlah kasus yang tidak terungkap, ini bisa menjadi bom waktu di kemudian hari,” tandas Puan.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyebut aturan makan 20 menit cukup agar tak ada droplet bertebaran, sehingga menyebabkan penularan.
"Prinsipnya cukup bagi kita untuk makan 20 menit. Lalu agar tidak membuat aksi yang membuat terjadinya droplet bertebaran seperti ngobrol keras, tertawa keras. Di luar negeri sudah lama diberlakukan itu," kata Tito, Senin (27/7).