Puan Bicara dengan Ketua Parlemen Rusia: Minta Setop Perang hingga Bahas IKN

6 Oktober 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani tiba di DPR, untuk gelaran G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20), Kamis (6/10/2022). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani tiba di DPR, untuk gelaran G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20), Kamis (6/10/2022). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Rusia Valentina Matviyenko di sela-sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Gedung DPR RI, Kamis (6/10).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Puan membahas sejumlah isu global termasuk mendorong perdamaian Rusia dengan Ukraina.
“Indonesia mendorong agar perang segera dihentikan, dan agar dialog dan diplomasi dikedepankan,” kata Puan dalam keterangan persnya dikutip dari laman resmi DPR RI.
Dalam berbagai pertemuan dengan pimpinan parlemen lain, Puan kerap mendorong agar dunia internasional mengedepankan jalur dialog dan diplomasi untuk menghentikan perang Ukraina dan Rusia. Ia juga memastikan Indonesia menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB serta hukum internasional dalam menanggapi konflik kedua negara itu.
Saat bertemu Ukraina kemarin, Rabu (5/10), Puan menyinggung bahwa konflik kedua negara itu telah membawa dampak yang berat bagi banyak negara di dunia. Khususnya terkait pasokan pangan seperti gandum dan pupuk, serta energi. Hal yang sama disampaikan Puan pada Matviyenko.
ADVERTISEMENT
“Indonesia berharap agar inisiatif untuk membuka alur pasok pangan atau Black Sea Grain Initiative tetap dipertahankan, untuk kepentingan bersama seluruh pihak,” ujar dia.
Puan berharap parlemen Rusia dan Ukraina dapat memainkan peran untuk membantu penyelesaian konflik. Ia juga menyinggung soal satuan tugas yang dibuat Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk menjadi jembatan perdamaian bagi Rusia dan Ukraina.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato saat mengikuti pembukaan Parliamentary Forum and the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
“Indonesia, sebagai bagian dari anggota Task Force IPU telah melakukan kunjungan ke parlemen Rusia dan juga Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk mengupayakan perdamaian melalui peran diplomasi parlemen,” ucap Puan.
Di sisi lain, Puan berbicara soal hangatnya hubungan Indonesia dan Rusia yang sudah terbangun selama 70 tahun Matviyenko. Puan menyinggung sejarah pemimpin kedua bangsa terdahulu, yakni Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Nikita Kruschev yang punya hubungan baik.
ADVERTISEMENT
Apalagi kemitraan Indonesia-Rusia lebih juga ditandai oleh ‘Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia dalam Abad ke-21' yang ditandatangani oleh ibunya sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 April 2003.
“Saya dengar Perdana Menteri Nikita Kruschev mengirimkan produk selai dan puding terbaik Rusia kepada Presiden Soekarno secara berkala. Perlakuan spesial Kruschev ini terus membekas dalam ingatan Bung Karno,” ujar cucu Presiden ke-1 RI Soekarno itu.
Menurut Puan, hubungan baik kedua negara juga tercermin antara lain dari pertemuan bilateral pemimpin kedua negara, seperti saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow 30 Juni 2022. Pertemuan itu adalah bagian dari rangkaian misi perdamaian Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina.
ADVERTISEMENT
Sehingga Puan juga membahas tawaran Presiden Putin kepada Indonesia terkait partisipasi proyek transportasi kereta Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur melalui perusahaan Russian Railways. Puan menyampaikan ke Matviyenko, Indonesia masih menunggu kelanjutan dari tawaran Putin untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di ibu kota baru negara itu.
"DPR berharap hubungan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia yang sudah berjalan dengan baik dapat terus ditingkatkan. Terutama dengan memanfaatkan forum kerja sama bilateral yang telah terbentuk dan secara reguler dilakukan pertemuan, seperti Sidang Komisi Bersama Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, serta Konsultasi Bilateral Bidang Keamanan," tandasnya.