Puan Desak Pemerintah Kerja Cepat Atasi Kebakaran Merbabu: Warga Krisis Air

31 Oktober 2023 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGB) yang mengakibatkan 391 jiwa mengungsi.
ADVERTISEMENT
Ia mendesak pemerintah harus memastikan pasokan bantuan kepada masyarakat, terutama air bersih.
"Dalam kondisi darurat seperti ini, akses terhadap pasokan makanan dan air bersih sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan para pengungsi," ucap Puan, Selasa (31/10).
“Pastikan kebutuhan dasar masyarakat tidak banyak terdampak, termasuk makanan. Berikan pelayanan kesehatan bagi yang membutuhkan, dan air bersih juga harus terjamin untuk warga,” lanjutnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani di DPP PDIP Jakarta, Jumat (9/6/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Puan mengatakan, akses air bersih untuk warga sangat penting. Ia pun menyoroti pipa air bersih di lereng Gunung Merbabu yang rusak terbakar.
Seperti di Boyolali, fasilitas air bersih untuk 2 desa di Kabupaten tersebut terdampak kebakaran di mana jaringan pipa air sepanjang 25 kilometer rusak akibat kebakaran kawasan Merbabu. Jaringan pipa tersebut selama ini digunakan untuk mengalirkan air bersih dari 4 sumber yang ada di Gunung Merbabu ke Desa Jlarem dan Ngadirojo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pipa air bersih milik warga Mongkrong terbakar sepanjang sekitar 3 kilometer karena posisinya tidak ditanam di tanah. Sementara di wilayah Magelang, pasokan air bersih terhenti untuk 3 desa meliputi Desa Kenalan, Desa Pogalan, dan Desa Genikan.
“Kebakaran hutan di kawasan Merbabu menimbulkan dampak yang cukup besar bagi warga. Kami mendorong Pemerintah untuk cepat memberikan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak,” ungkap Puan.
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat di Desa Jlarem, Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
Eks Menko PMK itu mengingatkan, warga juga membutuhkan bantuan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat kebakaran di Merbabu. Puan meminta ada sinergisitas yang efektif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Perbaikan infrastruktur yang rusak, termasuk jaringan pipa air bersih harus segera ditangani. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapat air bersih dalam waktu yang lama,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Legislator Dapil Jateng V itu meminta pemerintah daerah mewaspadai terjadinya kebakaran di kawasan Gunung Merbabu, khususnya untuk area wilayahnya. Sebab cuaca panas ekstrem belakangan banyak menjadi pemicu kebakaran kawasan hutan.
"Kita saat ini tengah menghadapi perubahan iklim yang cukup ekstrem. Di mana cuaca panas tahun ini melebihi tahun-tahun sebelumnya serta menjadi pemicu kebakaran area hutan dan lahan," jelas Puan.
"Saya pun mendorong Pemda untuk lebih responsif apabila melihat titik kebakaran dan memadamkannya dengan cepat bekerja sama dengan stakeholder terkait sehingga meluasnya kebakaran bisa diminimalisir agar warga tidak semakin terdampak," sambungnya.
Warga memeriksa pipa yang digunakan untuk menyedot air di Telaga Merdada kawasan dataran tinggi Dieng, Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/9/2023). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
Tak hanya itu, perbaikan pipa yang menjadi penyalur air bersih juga harus menjadi prioritas Pemerintah. Puan mengatakan, penanganan bencana kebakaran yang berdampak besar pada masyarakat harus dilakukan dengan optimal hingga pasca kejadian.
ADVERTISEMENT
"Jadi selain memadamkan api akibat kebakaran hutan dan lahan, penting juga membangun kembali infrastuktur yang rusak akibat kebakaran. Salah satunya instalasi air bersih," jelas dia.
“Tentunya hal ini juga harus dibarengi dengan pengawasan yang optimal karena kita tidak ingin kejadian kebakaran di kawasan hutan dan pegunungan kembali terjadi,” tutup Puan.