Puan Kenang 24 Tahun Reformasi: Urus Dapur Umum untuk Konsumsi Aktivis

21 Mei 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Puan Maharani.
 Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani mengenang ketika reformasi pecah 24 tahun lalu pada Mei 1998. Saat itu, Puan baru berusia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Baru lulus kuliah, Puan turut terlibat dan menyaksikan proses lengsernya Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Saat itu, Puan ikut mengurusi dapur umum di kediamannya.
"Saat reformasi saya mengurusi dapur umum di rumah saya di Kebagusan," kata Puan dalam keterangannya, Sabtu (21/5).
Puan mengatakan, setiap hari banyak orang turun ke jalan dan berada di sekitar rumahnya pada saat itu. Bahkan, Puan sampai tidak bisa keluar rumah karena banyaknya orang yang ingin melengserkan kekuasaan Soeharto.
"Di depan pagar rumah saya itu terjadi. Saya masih gadis muda yang tidak bisa keluar rumah," ucapnya.
Mahasiswa berunjuk rasa terkait reformasi, di Gedung DPR RI pada Tahun 1998. Foto: Dok. Muhammad Firman Hidayatullah
Karena ingin berperan dalam proses reformasi, Puan pun memutuskan jadi juru masak untuk menyediakan hidangan kepada para aktivis yang lalu lalang di depan rumahnya. Ia mengungkapkan masih ingat menu yang dimasak saat itu, di antaranya ikan, tempe, tahu, dan sayur sop.
ADVERTISEMENT
"Saat itu masak seberapa pun banyaknya tidak cukup. Sayurnya asal cemplung. Sop yang penting airnya banyak atau sayurnya yang banyak," kenang Puan.
24 tahun berlalu, Puan kini menjadi politisi dengan berbagai pengalaman jabatan seperti menteri dan Ketua DPR. Menurut Ketua DPP PDIP ini, reformasi telah menjadi bagian penting bukan hanya bagi karier politiknya, tapi juga sebagai bagian dari sejarah bangsa.
"Kemenangan reformasi membawa perubahan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka sesuai harapan Bung Karno, yang akhirnya membuat bangsa ini lebih maju dari sebelumnya," kata Puan.
Puan pun berpesan agar generasi muda mesti terus menjaga semangat reformasi. Ia juga tak menampik saat ini masih ada sejumlah masalah yang menjadi ancaman bagi reformasi, mulai dari disintegrasi, korupsi, hingga sosial ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Namun adalah tugas kita bersama untuk menjaga api reformasi tetap menyala," pungkas Puan.