Puan Maharani Ingatkan Pemda: Jangan Tutupi Jika Ada Kasus COVID-19 di Daerah

12 Juni 2021 20:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Puan Maharani Orasi Ilmiah di Universitas Pertahanan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Puan Maharani Orasi Ilmiah di Universitas Pertahanan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan semua kepala daerah untuk terbuka dan tidak menutup-nutupi jika ada kasus COVID-19 di daerahnya. Dia menyebut keterbukaan informasi sangat penting agar tidak terjadi lonjakan kasus corona secara signifikan.
ADVERTISEMENT
"Untuk penanganan COVID-19 dibutuhkan kerja sama dari semua pihak. Jangan tidak menutup-nutupi jika ada kasus COVID-19 di daerahnya," kata Puan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pendapi Gede Kompleks Balaikota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/6).
Untuk wilayah Jawa Tengah, Puan menyoroti kasus corona yang cukup tinggi. Hal itulah yang mendasari dirinya melakukan kunjungan kerja di Dapil V Jateng yakni Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Klaten, dan Kota Surakarta untuk meninjau percepatan vaksinasi
"Saya minta kepada seluruh kepala daerah untuk bisa secara terbuka menyampaikan laporan terkait kondisi wilayahnya sejujur-jujurnya," kata dia.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan vaksinasi corona di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/2). Foto: Dok. Istimewa
Eks Menko PMK itu pun meminta daerah menyampaikan masalah penanganan corona secara terbuka agar dapat diatasi. Jika kondisi sudah parah, ia khawatir mitigasi tak lagi dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai saat kondisi sudah terlambat baru pemda melaporkan ke pemerintah pusat. Sebab jika kondisi sudah parah, maka tidak bisa dilakukan antisipasi dan mitigasi lagi," tegas dia.
Lebih lanjut, Ketua DPP PDIP itu berharap pemda dapat melakukan percepatan vaksinasi sebagai upaya mengatasi lonjakan kasus corona, khususnya di Jawa Tengah.
"COVID-19 merupakan masalah besar yang tidak bisa kita selesaikan sendiri. Harus ada gotong-royong di antara kita semua," tutup dia.