Puan Minta Kemenpora Bereskan Urusan dengan WADA Agar Merah Putih Berkibar Lagi

18 Oktober 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China di partai final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10).
 Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
zoom-in-whitePerbesar
Tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China di partai final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10). Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
ADVERTISEMENT
Indonesia sukses meraih Thomas Cup untuk ke-14 kalinya usai tim putra mengalahkan China di laga final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, pada Minggu (17/10).
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan dalam upacara pemberian trofi di ajang Thomas Cup tersebut karena Indonesia dijatuhi sanksi oleh Badan Anti Doping Dunia atau World Anti Doping Agency (WADA).
Ketua DPR RI, Puan Maharani, bersyukur hal ini tidak mengurangi tim Indonesia untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa. Tetapi, mantan Menko PMK itu berharap pemerintah beserta instansi terkait segera menyelesaikan persoalan dengan WADA.
“Saat para atlet, pelatih, official dan seluruh masyarakat Indonesia ikut bernyanyi lagu Indonesia Raya dengan khidmat sambil tangan kanan di dada, sesungguhnya Bendera Merah Putih telah ‘berkibar’ di dada kita semua,” kata Puan dalam rilisnya, Senin (18/10).
Puan Maharani pakai baju adat Minang di peringatan HUT RI. Foto: DPR
Puan mengingatkan Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga tingkat regional hingga dunia selama sanksi tersebut masih ada. Sebab itu, ia menekankan permasalahan tersebut harus secepatnya diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Di luar permasalahan tersebut, Puan memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tim bulu tangkis putra Indonesia yang memboyong Piala Thomas Cup 2020. Menurutnya prestasi ini sangat membanggakan dan menjadi momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia.
“Beberapa waktu lalu, tim ganda putri bulu tangkis berhasil memperoleh emas Olimpiade pertama sepanjang sejarah Indonesia. Kini trofi Thomas Cup juga bisa kembali setelah 19 tahun lamanya. Tahun ini betul-betul momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia,” ucapnya.
Kesuksesan Indonesia di Thomas Cup tahun ini diraih usai Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie mengalahkan tim China dengan skor 3-0 pada laga final. Puan sekali lagi menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh atlet, pelatih, dan official bulu tangkis Indonesia yang sukses meraih Thomas Cup sejak terakhir menjuarai ajang ini pada 2002.
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengibarkan bendera merah putih usai mengalahkan China pada pertandingan final Thomas Cup 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Foto: Yves Lacroix/Badmintonphoto/BWF
Cucu Sukarno itu juga merasa senang Indonesia bisa merebut kemenangan dari China yang hampir dalam dua dekade terakhir mendominasi juara Thomas Cup. Kerja keras tim Thomas Indonesia berhasil menggagalkan China menjadi juara bertahan di turnamen bulu tangkis bergengsi ini.
ADVERTISEMENT
“Kini posisi Indonesia atas China di Thomas Cup semakin tinggi, di mana Indonesia sudah memiliki 14 titel juara, sementara China 10 gelar juara. Sungguh kebanggaan luar biasa dan saya salut karena bulu tangkis Indonesia bangkit justru saat pandemi COVID-19,” tutur Puan.
Ke depannya, Puan meminta agar bulu tangkis mendapat perhatian lebih dari pemerintah baik dari sisi pembinaan dan anggaran. Sebab bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat berpotensi menyumbangkan banyak prestasi untuk Indonesia.
“Pemerintah harus terus memberi perhatian terhadap pembinaan bulu tangkis agar tradisi emas bulu tangkis, khususnya Olimpiade dan Thomas Cup oleh Indonesia terus dipertahankan,” tandasnya.
Dilarangnya Bendera Merah Putih berkibar merupakan imbas dari hukuman WADA yang dijatuhkan kepada LADI pada Jumat (8/10) silam. LADI dinilai tidak patuh dalam melaksanakan pengujian doping yang efektif kepada tiap atlet di seluruh cabang olahraga.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, atlet-atlet Indonesia yang ikut dalam kompetisi internasional tak bisa mengibarkan bendera 'Merah Putih' saat berlaga. Hukuman lainnya berupa larangan menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan ini.