Puan: New Normal, Buat Protokol Kesehatan yang Rinci dan Perbanyak Uji Spesimen

10 Juni 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di rumah dinasnya. Foto: Dok. DPR
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di rumah dinasnya. Foto: Dok. DPR
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Puan Maharani memberikan sejumlah catatan terhadap kebijakan new normal pemerintah. Puan mengingatkan dalam new normal, kegiatan ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat harus dapat berjalan bersamaan.
ADVERTISEMENT
Puan menilai pemerintah perlu membuat panduan protokol new normal yang mudah dipahami masyarakat. Selain itu, kata dia, pemerintah perlu memperbanyak pengujian spesimen. Sehingga diharapkan proses pelacakan virus corona dapat semakin luas.
"Protokol new normal yang rinci, disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat, semuanya perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/6).
Puan pun meminta pemerintah memperhatikan sejumlah kegiatan sosial dan ekonomi, khususnya di pasar tradisional yang dianggap rawan penularan virus corona. Untuk itu, dia menuturkan dibutuhkan protokol penerapan new normal di pasar tradisional.
"Salah satu yang harus diperhatikan adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Sudah ada laporan bahwa beberapa pedagang di pasar tradisional ada yang terinfeksi virus COVID-19. Bila tidak ada penanganan yang tepat maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Maka itu perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol new normal di pasar tradisional sangat dibutuhkan karena pasar tradisional adalah penggerak sektor ril ekonomi rakyat," sambung dia.
Mantan Menko PMK itu pun menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi yang perlu dilakukan pemerintah jika terdapat penambahan kasus saat era new normal. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi protokol new normal kepada seluruh kalangan.
"Saya tekankan juga sosialisasi protokol new normal agar dilakukan sejelas mungkin supaya dapat dipahami semua kalangan. Diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat.
"Terlebih tanggal 9 Juni 2020 kemarin kita mendapat laporan data Gugus Tugas COVID-19 yang menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif corona. Angka-angka seperti ini harus dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan," tandas dia.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!