Pujian untuk Indra Rudiansyah, Putra Indonesia yang Ikut Kembangkan AstraZeneca

19 Juli 2021 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
ADVERTISEMENT
Nama Indra Rudiansyah belakangan kembali ramai dibicarakan dan viral media sosial. Indra mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai anak bangsa yang ikut meneliti dan mengembangkan vaksin AstraZeneca di Universitas Oxford, Inggris.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI, Prof Zubairi Djoerban ikut mengungkapkan rasa bangganya kepada Indra. Ia merasa salut dengan Indra dan berjanji akan mengingat sosok anak bangsa tersebut.
“Saya akan mengingat namanya: Indra Rudiansyah, mahasiswa S3 Program Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford,” tulis Zubairi di akun Twitternya, Senin (19/7).
“Indra adalah bagian dari tim Sarah Gilbert, penemu Vaksin AstraZeneca yang menyerahkan hak paten temuannya itu. Salut,” imbuh dia.
Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban. Foto: Facebook/Zubairi Djoerban
Indra yang sebelumnya menggeluti bidang vaksin malaria, menerima tawaran sebagai relawan peneliti AstraZeneca agar bisa mengimplementasikan ilmunya untuk uji klinis.
Ia kemudian terlibat dalam penelitian itu sebagai penguji antibodi respons dari para relawan yang sudah divaksinasi.
Pria kelahiran Bandung tersebut menjadi satu-satunya mahasiswa Indonesia yang terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19 di Oxford. Indra merupakan sarjana S1 Mikrobiologi ITB dan S2 Bioteknologi ITB.
ADVERTISEMENT
"Saat outbreak dan mengalami eskalasi menjadi pandemik, semua aktivitas di kampus ditutup kecuali untuk bidang yang terkait dengan COVID-19 atau SARS-CoV-2. Pada saat yang sama, project leader menawarkan untuk membantu pembuatan vaksin ini," ungkap Indra kepada kumparan, Rabu (22/7/2020).
Keterlibatan Indra dalam tim yang dimulai sejak awal Mei 2020 membuahkan hasil dan kebanggaan. Usahanya di lab selama 10 jam hampir setiap harinya layak diapresiasi.
Kini, vaksin AstraZeneca berhasil diproduksi massal dan telah digunakan di lebih 150 negara di dunia, termasuk Indonesia. Per Jumat (16/7) lalu, Indonesia pun sudah mengantongi total 14,7 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang gabung tim pembuat vaksin COVID-19 di Oxford, Inggris. Foto: Dok. Istimewa
“Sebagai murid internasional saya sering merindukan keluarga saya. Saat saya memutuskan untuk bergabung di proyek ini, saya sadar saya tidak bisa pulang dan menghabiskan waktu di tengah lockdown bersama keluarga,” kata Indra di YouTube Deutsche Bank.
ADVERTISEMENT
“Tapi itu pengorbanan dan keputusan yang saya buat, dan saya tidak menyesal. Fakta bahwa saya bisa membantu banyak orang dengan bekerja di proyek ini membuat keluarga saya sangat bangga,” tandas dia.