Puluhan Anggota Kongres AS dari Demokrat Berlutut untuk Hormati George Floyd

9 Juni 2020 4:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (depan tengah) dan anggota Partai Demokrat lainnya saat memberi penghormatan untuk George Floyd. Foto:  REUTERS/Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (depan tengah) dan anggota Partai Demokrat lainnya saat memberi penghormatan untuk George Floyd. Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Sejumlah anggota Kongres AS dari Partai Demokrat berlutut sebagai bentuk penghormatan terhadap George Floyd, pria Afrika-Amerika yang tewas oleh polisi AS.
ADVERTISEMENT
Penghormatan tersebut dilakukan sebelum anggota Kongres AS dari Demokrat membahas reformasi polisi.
Ketua Kongres AS yang juga politikus Demokrat, Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, bergabung dengan sekitar 24 anggota Kongres di Emancipation Hall.
Mereka berlutut selama 8 menit 46 detik untuk menandai lamanya Floyd bertahan saat lehernya dicekik dengan lutut oleh mantan polisi AS, Derek Chauvin.
Dilansir AFP, Demokrat mengatakan RUU yang membahas reformasi polisi AS bertujuan untuk menciptakan "perubahan struktural yang bermakna dan melindungi hak setiap orang Amerika atas keselamatan dan keadilan yang sama."
RUU tersebut juga bertujuan untuk "mengakhiri kebrutalan polisi, meminta pertanggungjawaban polisi (dan) meningkatkan transparansi dalam kepolisian," kata Demokrat dalam pernyataannya.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi memberikan sambutan saat menghadiri acara penghormatan untuk George Floyd. Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Adapun RUU Keadilan dan Polisi tersebut akan mempermudah penuntutan para petugas atas pelecehan dan memikirkan kembali bagaimana mereka direkrut dan dilatih. Namun peluangnya untuk lolos di Senat di mana mayoritas dikuasai Partai Republik sangat tidak pasti.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua Kaukus Hitam Kongres AS, Karen Bass, dan dua senator kulit hitam, Cory Booker dan Kamala Harris, yang mengusulkan RUU tersebut menyatakan perlunya larangan bagi polisi menindih pelaku dengan lutut. Selain itu perlunya kamera di tubuh polisi untuk mencegah aksi kekerasan.
"Sebuah profesi di mana Anda memiliki kekuatan untuk membunuh haruslah sebuah profesi yang membutuhkan petugas yang sangat terlatih yang bertanggung jawab kepada publik," kata Bass.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.