Puluhan Juru Parkir Demo di Depan Kantor Walkot Medan, Protes Sistem E-Parking

14 Oktober 2021 23:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan juru parkir berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan . Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan juru parkir berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan . Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Puluhan juru parkir menggelar aksi demo di depan kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution, pada Kamis (14/10).
ADVERTISEMENT
Mereka menolak kebijakan Pemkot Medan yang ingin menerapkan sistem elektronik parking atau E-Parking di 22 titik jalan mulai Senin (18/10).
Koordinator Aksi, Dedi Harvi Syahril, mengatakan kebijakan itu akan mematikan mata pencarian mereka. Sebab sistem E-Parking ini menggunakan pihak ke tiga.
“Kami menolak Perwal E-Parking yang dilakukan Wali Kota dan Dinas Perhubungan Medan. Ini mematikan nafkah para jukir yang hari ini terus terintimidasi oleh pihak ketiga yang akan memutuskan mereka (jukir) tidak bekerja lagi di situ,” ujar Dedi.
Dedi juga membantah alasan Pemkot Medan membuat E-Parking karena ada kebocoran pendapatan parkir selama ini.
“Tidak mungkin setoran dari tukang parkir terpotong, langsung disetorkan. Kalau kata wali kota ada kebocoran, itu di kantor mereka, bukan di lapangan. Kalau Setoran kita terlambat, besok harus bayar double,” ujar Dedi.
ADVERTISEMENT
Dedi berharap Bobby mengevaluasi kebijakan itu karena tidak pro rakyat kecil.
“Kita minta Wali Kota dalam membuat kebijakan pro kepada kesejahteraan masyarakat, bukan malah membunuh masyarakat sendiri. Kalau tak sanggup menjadi wali kota, mundur,” kata dia.
Massa tersebut akhirnya diterima oleh Plt Kasi Parkir Wilayah 1 Dishub Medan, G Tampubolon. Terkait keberatan para jukir, Tampubolon mengatakan pihaknya akan mempelajari tuntutan mereka.
Namun, ia membantah ada intimidasi yang akan menghentikan pekerjaan mereka sebagai juru parkir.
“Kita nggak tahu pengancaman-pengancaman. Tadi saya bantah dengan mereka masalah ada dari mereka yang mengaku dari kantor wali kota (mengancam), siapa saja bisa mengaku-ngaku,”ujarnya