PerbesarADVERTISEMENT
Para jemaah haji menunaikan salah satu rukun haji yaitu wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah. Waktu wukuf di Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari di waktu Zuhur.
ADVERTISEMENT
Para jemaah berwukuf bakal dipandu oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dengan khotbah wukuf dan salat berjemaah di tenda utama yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.
“Khotbah wukuf di tenda utama akan disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc, MA, setelahnya salat berjemaah jama’ qashar Zuhur dan Ashar dengan imam KH. Agus Ma'arif, Lc, MA, dilanjutkan zikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi bin Ahmad Al-Attas,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda melalui keterangannya, Sabtu (15/6).
Widi mengimbau agar jemaah tetap menjaga kesehatan selama mengikuti rangkaian ibadah haji. Bagi jemaah yang sakit, ia mengimbau agar tidak memaksakan diri.
“Berupaya menjaga kesehatan, dengan memperbanyak minum air putih, makan tepat waktu, tetap berada di dalam tenda, minum obat yang dianjurkan dokter, dan istirahat yang cukup,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan wukuf di Arafah, jemaah akan diberangkatkan ke Muzdalifah untuk untuk melaksanakan mabit atau bermalam.
Selain itu, Widi juga mengungkapkan bahwa PPIH memberlakukan skema murur bagi jemaah dengan risiko tinggi, lanjut usia, atau pengguna kursi roda. Ia mengimbau kepada jemaah untuk tidak turun dari bus saat melewati kawasan Muzdalifah.
“Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah,” jelas dia.
“PPIH akan membagikan kantong kerikil saat jemaah haji di Arafah bersamaan dengan pembagian snack berat untuk dikonsumsi saat di Muzdalifah,” pungkasnya.
Sejauh ini Kemenag mencatat 121 jemaah haji wafat selama pelaksanaan haji. Sembilan orang wafat di Embarkasi, di Madinah 18 orang, di Makkah 87 orang, di Bandara 3 orang dan di Arafah 4 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.
ADVERTISEMENT