Puncak Musim Kemarau: Suhu Turun di Jakarta, Bandung, hingga Malang

Suhu di Girimekar. (Foto: Dok.Istimewa)

Indonesia mengalami puncak musim kemarau. Juli sampai Agustus ini, Indonesia mendapatkan pengaruh dari aliran massa dingin dari Australia yang menuju ke Asia. Buktinya di Jakarta saja pagi ini suhu mencapai 21 derajat celcius, di Bandung sampai 15 derajat celcius, dan di Lembang mencapai 9 derajat celcius. Kemudian di Malang, Jatim suhu mencapai 17 derajat celcius.

"Dan ini melewati Indonesia," kata Kepala Humas BMKG Harry Tirto Djatmiko dalam keterangannya, Jumat (6/7).

Harry menjelaskan, aliran massa dingin itu menyebabkan perubahan suhu di sejumlah wilayah Indonesia yang berada di sebelah selatan Khatulistiwa.

"Mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jabar, DKI, Jateng, Jatim, NTT, Bali," terang dia.

Tak heran kalau kemudian terjadi perubahan suhu yang cukup drastis. Namun, tak perlu khawatir perubahan suhu ini hal yang biasa setiap tahun.

"Ini masih dalam tataran normal di bulan Juli-Agustus," kata Harry.

Suhu di Bandung. (Foto: Dok. Istimewa)

Harry menerangkan, penurunan suhu ini bila dirata-ratakan bervariasi di seluruh Indonesia. Dia mencatat angka yang terendah mencapai 5 derajat celcius seperti di wilayah dataran tinggi, seperti di Dieng.

"Pagi udara dingin, siang ada angin cukup kencang, dan sore dingin lagi, dan di laut ada gelombang tinggi. Bisa dirasakan juga saat mandi sore air terasa lebih dingin," beber dia.

Masyarakat diingatkan tak perlu khawatir dan resah. Yang penting mempersiapkan diri menghadapi udara dingin ini.

"Kalau tidak tahan udara dingin bisa menyesuaikan dengan pakaian hangat," tutup dia.

Observatoirum Bosscha, Lembang (Foto: Dok. bossch.itb.ac.id)