PUPR Minta 2 Pompa Air Jasa Marga untuk Keringkan Terowongan Kemayoran

25 Januari 2020 21:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses penyedotan air yang genangi terowongan Kemayoran, Sabtu (25/1). Foto: Andreas Ricky Febian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proses penyedotan air yang genangi terowongan Kemayoran, Sabtu (25/1). Foto: Andreas Ricky Febian/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses pengeringan terowongan Kemayoran terus diupayakan. PUPR pun mengupayakan bantuan 2 unit pompa air milik Jasamarga guna mempercepat pengeringan.
ADVERTISEMENT
"Tadi minta bantuan dari Jasamarga itu kapasitas 1.600 liter per menit dua unit. Kami harapkan secepat mungkin (surut)," kata Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air PUPR, Jarot Widyoko, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1).
"Kita tidak bisa prediksi karena kalau dilihat denahnya kta belum tau karena belum ketemu dengan pengelola kemayorannya," lanjut dia.
Kondisi Terkini Terowongan Kemayoran. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Saat ini, sudah ada beberapa peralatan pompa yang disiagakan untuk mengeringkan air. Yakni dari Pemadam Kebakaran 1 unit pompa berkapasitas ini 2.000 liter per menit, pompa Sumber Daya Air pemprov DKI 3 unit, dan pompa air PUPR 6 unit dengan kemampuan 6 liter per detik.
"Kalau yang punya Cipta Karya PUPR juga 100 liter per detik. Terus yang mau datang lagi itu 1.600 liter per menit," kata Jarot.
ADVERTISEMENT
Jarot memperkirakan, air di terowongan Kemayoran akan surut dalam 16 sampai 17 jam kedepan. Namun ia berharap lebih cepat lebih baik, karena ditunjang dengan banyaknya pihak yang terlibat.
Jarot Widyoko, Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air Kemen PUPR. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
"Ini gotong royong juga. Mungkin siapa tau dari damkar dari dinas SDA DKI nambah lagi saya enggak tahu. Tapi intinya ada kegiatan yang merugikan masyarakat kita turun semua itu hal yang luar biasa," kata Jarot.
PUPR Perlu Ketahui Denah Kawasan yang Tergenang
Dalam proses ini, pihak PUPR berharap bisa bertemu dengan pihak Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK). Pasalnya, PUPR harus tau penyebab tergenangnya terowongan Kemayoran ini.
"Kalau bisa diperlihatkan drainase nya bagaimana kapasitas berapa mengalir kemana itu sangat penting kami bantu untuk hitung secara teknis," kata Jarot.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, pantauan PUPR yang tergenang adalah cekungan terowongan dengan panjang 100 meter dan 80 meter, dengan titik terdalam sekitar 5 meter.
Sejauh ini, PUPR menduga ada masalah pada bagian pompa. Alasanya, kawasan ini sempat tergenang pada Kamis (23/1) namun air bisa diselesaikan dengan pompa air. Lalu saat hujan deras mengguyur Jakarta pada Jumat keesokan harinya, pompa tak berfungsi dan air menggenangi terowongan ini sampai ke bagian atasnya.
"Tapi kalau kita lihat batas air itu dan saya lihat, panel pompa tenggelam jadi hujan deras (air) terlanjur naik, panel tak bisa (berfungsi) karena tenggelam," kata Jarot.
Hipotesis ini merujuk pada kecepatan air hujan yang menutup panel pompa, alhasil pompa tidak bisa maksimal mengeluarkan atau menyedot air masuk ke sistem drainase yang ada. Tetapi semuanya harus dibicarakan terlebih dulu dengan PPK untuk menemukan solusi permanen dari masalah menahun ini.
ADVERTISEMENT
"Makanya nanti kita diskusikan sama PPK kemayoran, pompa nya mungkin panelnya agak dinaikkan sehingga tidak terjadi genangan sehingga tidak terjadi seperti ini," tutup Jarot.