Puskesmas di Yogya, Ditutup 3 Hari Usai 10 Tenaga Medis Positif Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan awalnya hanya satu tenaga medis di puskesmas tersebut yang positif corona. Lalu pada Jumat (31/7), sebanyak sembilan tenaga medis lain dinyatakan positif.
"Ketika yang positif hanya satu, kami belum menutup. Artinya, pelayanan terbatas. Itu karena nakes (lain) masih bisa bekerja memberikan pelayanan," kata Joko kepada wartawan di Pemkab Sleman, Senin (3/8).
"Akan tetapi, setelah ada penularan kesembilan nakes. Ada perawat, ada bidan. Kemudian, kita putuskan untuk ditutup selama tiga hari," tambahnya.
Selama penutupan tiga hari, dinas kesehatan melakukan pembersihan lingkungan. Pembersihan meliputi penyemprotan disinfektan secara menyeluruh.
Selain itu, pelayanan puskesmas dialihkan sementara ke Puskesmas Depok II dan Puskesmas Depok III.
ADVERTISEMENT
"Sabtu sampai Senin untuk melakukan pembersihan lingkungan secara menyeluruh dengan penyemprotan disinfektan maupun pembersihan yang lain," ucap dia.
Rencananya, Selasa (4/8), puskesmas itu kembali dibuka, namun pelayanan diberikan secara terbatas. Joko memastikan, saat kembali dibuka, puskesmas sudah dalam kondisi aman.
"Besok pagi, mulai pelayanan terbatas yang dilayani tenaga kesehatan yang tidak positif dan tidak kontak erat. Jadi masih sangat terbatas," ujar dia.
Sejauh ini, awal mula penyebaran virus corona di puskesmas itu masih didalami. Pihaknya memastikan penularan tidak berasal dari pasien. Terkait kondisi pasien maupun warga yang sempat berkunjung ke Puskesmas Depok I dipastikan sehat.
"Pasien tidak ada yang terpapar. Untuk jumlah karyawan di Puskesmas Depok I ada 52 orang. Dari total jumlah tersebut 10 nakes positif COVID-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Joko menyebut saat ini sekitar 20 tenaga medis terkonfirmasi corona di Sleman. Seluruhnya telah menjalani perawatan isolasi di rumah sakit rujukan.