Putin Ajak Xi Jinping Perkuat Kerja Sama Militer, Puji Usaha Lawan Barat

30 Desember 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vladimir Putin dan Xi Jinping. Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin dan Xi Jinping. Foto: REUTERS/Wu Hong/Pool
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan ambisi untuk meningkatkan kerja sama militer dengan Presiden China, Xi Jinping, dalam panggilan video pada Jumat (30/12).
ADVERTISEMENT
Akibat terpukul sanksi Barat atas invasi ke Ukraina, Putin berharap dapat memperkuat hubungan politik dan militer dengan China.
"Kami bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara angkatan bersenjata Rusia dan China," terang Putin yang menyebut Xi sebagai 'teman baik', demikian dikutip dari AFP, Jumat (30/12).
Berbicara selama sekitar delapan menit, Putin menyebut hubungan kedua negara semakin penting demi stabilitas.
Putin kemudian menyanjung upaya-upaya China dan Rusia dalam melawan tekanan dan provokasi dari Barat.
"Dalam konteks meningkatnya ketegangan geopolitik, kemitraan strategis Rusia-China semakin penting sebagai faktor stabilisasi," ungkap Putin.
"Kita berbagi pandangan yang sama tentang penyebab, arah, dan logika transformasi lanskap geopolitik global yang sedang berlangsung," tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia. Foto: Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP
Xi menjawab bahwa China bersedia meningkatkan kerja sama strategis dengan Rusia. Dia menyinggung peningkatan hubungan dengan latar belakang situasi yang berlangsung 'sulit' di dunia.
ADVERTISEMENT
Putin dan Xi sempat bertemu tatap muka di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada September. Mereka juga berbicara ketika Putin terbang ke Beijing untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada Februari.
Selama pembicaraan terbaru, Putin menyampaikan harapan bahwa Xi dapat melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada musim semi 2023. Perjalanan resmi itu akan menandai solidaritas publik Beijing di tengah kemunduran kampanye militer Rusia di Ukraina.
"Ini akan menunjukkan kepada dunia kedekatan hubungan Rusia-China," tutur Putin, dikutip dari Reuters.
"Kami mengharapkan Anda, teman baik, kami mengharapkan Anda pada musim semi mendatang dalam kunjungan kenegaraan ke Moskow," lanjut Putin.
Presiden China Xi Jinping (kanan), Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), dan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh mengadakan pertemuan trilateral di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand pada 15/9. Foto: Alexandr Demyanchuk / SPUTNIK / AFP

Kemitraan Tanpa Batas

Hubungan yang disebut-sebut kemitraan 'tanpa batas' tersebut memiliki signifikansi mendalam sejak Rusia mengerahkan angkatan bersenjatanya ke Ukraina pada 24 Februari. Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, perang di Ukraina merupakan isu sensitif bagi China. Beijing menahan diri agar tidak mengutuk invasi Moskow.
China telah berusaha memosisikan diri sebagai pihak netral dalam konflik tersebut. Tetapi, pihaknya turut menawarkan dukungan diplomatik kepada sekutu strategisnya, Rusia.
Seiring negara-negara Barat berusaha mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas Rusia, Putin melirik pasar energi di Asia.
Ekspor energi Rusia ke China pun meningkat secara signifikan. Sekarang, Rusia adalah pemasok minyak terbesar bagi China.
Walau begitu, China berhati-hati agar tidak memberikan dukungan material langsung yang dapat memicu sanksi Barat.
Ketika bertemu di Uzbekistan, Putin bahkan mengakui kekhawatiran yang disampaikan China sebelumnya akan situasi di Ukraina.
Selama percakapan mereka melalui panggilan video, Putin lalu mencatat pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dan penguatan posisi internasional China di bawah kepemimpinan Xi. Dia lantas mendoakan kesuksesan bagi Xi dan rakyat China.
ADVERTISEMENT
"Saya dengan sepenuh hati mendoakan kesuksesan baru untuk Anda dan seluruh China yang bersahabat," ujar Putin, dikutip dari TASS.