Putin Injakkan Kaki di Vietnam, AS Berikan Peringatan

20 Juni 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin turun dari pesawat setibanya di Vietnam, di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, Kamis (20/6/2024). Foto: Nhac NGUYEN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin turun dari pesawat setibanya di Vietnam, di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, Kamis (20/6/2024). Foto: Nhac NGUYEN/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Hanoi pada Kamis (20/6). Lawatan Putin ke Vietnam disorot oleh Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Sebelum menginjakkan kaki di Hanoi, Putin terlebih dulu menemui Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang. Di Korut, Putin dan Kim meneken kesepakatan pertahanan.
Saat tiba di bandara internasional Hanoi, Putin disambut karpet merah. Deputi PM Vietnam Tran Hong Ha dan pejabat tinggi partai komunis Le Hoai Trung langsung menjemputnya di bandara.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Vietnam To Lam (kanan) bersalaman di Istana Kepresidenan di Hanoi, Vietnam, Kamis (20/6/2024). Foto: Nhac Nguyen/POOL/AFP
Menurut laporan kantor berita Rusia, Tass, Putin dengan pemimpin tinggi Vietnam akan membahas kerja sama perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kemanusiaan. Isu-isu internasional dan kawasan juga akan dibahas Putin dengan pemimpin Vietnam.
Sebelum lawatan Putin, Vietnam dikenal sebagai negara yang memberlakukan kebijakan luar negeri 'diplomasi bambu'. Itu berarti dalam politik internasional, Vietnam mengikuti arah angin seperti gerakan bambu, dan mencoba menghindari pemihakan pada perselisihan internasional.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir kemitraan Vietnam dengan AS, rival utama Rusia, makin erat. Bahkan level hubungan diplomatik kedua negara telah ditingkatkan.
Presiden AS Joe Biden telah pula mengunjungi Vietnam pada 2023. Biden menemui pemimpin partai komunis Nguyen Phu Trong pada lawatannya di negeri Paman Ho.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) memberi isyarat setelah turun dari pesawat setibanya di Vietnam, di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, Kamis (20/6/2024). Foto: Nhac NGUYEN/AFP
Sedangkan Vietnam dan Rusia dikenal sebagai sahabat lama. Uni Soviet, pendahulu Rusia, adalah negara pertama yang mengakui Vietnam setelah negara itu bersatu kembali.
Terkait kedatangan Putin, Kedutaan Besar AS di Hanoi malah menyampaikan peringatan.
"Tidak ada negara yang boleh memberikan Putin platform untuk mempromosikan agresi perangnya," kata Kedutaan Besar AS di Hanoi seperti dikutip dari The Guardian.
"Begitu pula dengan mengizinkannya menormalisasi kekejamannya," lanjutnya.