Putin Komentari Kunjungan Pelosi ke Taiwan: Provokasi yang Direncanakan AS
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari lawatan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada 2 hingga 3 Agustus lalu. Kunjungan Pelosi memicu amarah China.
ADVERTISEMENT
Putin mengatakan, apa yang dilakukan Pelosi mengungkap seperti apa sifat AS sebenarnya. Bahkan, Putin menduga AS mencoba memperpanjang konflik di Ukraina agar bisa memicu konflik di tempat lain seperti di Taiwan,
"Situasi di Ukraina menunjukkan kita AS memang berusaha memperpanjang konflik. Dan mereka melakukan hal sama yaitu memanaskan potensi konflik di Asia, Afrika, dan Amerika Latin," ucap Putin dalam wawancara televisi seperti dikutip dari Reuters.
"Petualangan AS dalam kaitannya di Taiwan sebenarnya bukan hanya perjalanan tak bertanggung jawab dari seorang politikus, namun bagian dari strategi disengaja AS demi mengacaukan wilayah itu dan dunia," sambung Putin.
Tanpa ragu, Putin menyebut lawatan Pelosi sebagai tindakan kurang ajar. Tujuan utamanya adalah memicu kemarahan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kunjungan tersebut adalah demonstrasi kurang ajar atas ketidakhormatan terhadap kedaulatan negara lain beserta kewajiban internasionalnya," tutur Putin.
"Kami melihat itu sebagai provokasi yang direncanakan dengan matang," kata dia.
Komentar Putin disampaikan saat hubungan Rusia-AS berada di titik nadir. Sejak invasi Ukraina awal tahun ini, AS dan sekutu Barat langsung menjatuhkan sanksi pada Ukraina.
Sanksi AS membuat Rusia berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara yang kerap berlawanan dengan AS, salah satunya China. Negeri Tirai Bambu adalah pihak yang mengeklaim kepemilikan Taiwan.
China bahkan marah besar atas lawatan Pelosi. Berbagai sanksi, pemutusan kerja sama sampai latihan perang dilakukan China sebagai respons lawatan Pelosi ke Taiwan.