Putin: Sanksi Barat Tak Bisa Bendung Kami, Perdamaian dengan Ukraina Makin Sulit

8 Juli 2022 5:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin parlemen di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin parlemen di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada Kamis (7/7) di hadapan parlemen. Pidato ini menandai empat bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Vladimir Putin menuding Negara Barat selama ini telah melakukan agresi selama puluhan tahun terhadap Rusia. Putin mempersilakan jika Barat ingin ikut berperang melawan mereka di Ukraina.
"Hari ini kami mendengar bahwa mereka (Barat) ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang bisa Anda katakan? Biarkan mereka mencoba," kata Putin dikutip dari Reuters.
Putin juga menyinggung soal sanksi yang dijatuhkan Negara Barat kepada Rusia. Ia tak menampik berbagai sanksi ini memicu kesulitan bagi Rusia.
Namun, Rusia masih bisa mengatasi masalah itu tanpa mengalami dampak signifikan khususnya di bidang ekonomi.
"Hasilnya sama sekali tidak seperti yang diharapkan oleh para penggagas serangan ekonomi terhadap Rusia," ucap Putin.
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air di lokasi kebakaran pasar di Sloviansk, Ukraina, Selasa (5/7/2022). Foto: Miguel Medina/AFP
Hanya saja, Putin memberikan peringatan jika Negara Barat terus berupaya menekan Rusia dalam konflik di Ukraina. Ia mengatakan pembicaraan damai akan sulit dicapai dan memicu perang berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
"Rusia tidak menolak pembicaraan damai, tetapi semakin jauh konflik berlanjut, semakin sulit untuk mencapai kesepakatan," tegas dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin parlemen di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
Sejauh ini, serangan Rusia di Ukraina sudah mulai membuahkan hasil. Terbaru, Rusia menduduki penuh wilayah Luhansk pada pekan lalu usai gagal menaklukkan Kiev dan Kharkiv.
Rusia berencana menguasai penuh wilayah Donbass yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk. Sebab wilayah ini didukung oleh separatis Rusia.