Puting Beliung Terjang 5 Kecamatan di Blora, Belasan Rumah Warga Rusak

23 Oktober 2021 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas di lokasi rumah roboh akibat Puting Beliung yang terjang 5 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas di lokasi rumah roboh akibat Puting Beliung yang terjang 5 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan disertai angin puting beliung menerjang 5 kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sejak Jumat (22/10) siang hingga malam. Akibatnya, banyak pohon bertumbangan hingga rumah warga roboh. Bahkan ada juga warga yang terluka.
ADVERTISEMENT
Data yang diterima, bencana angin puting beliung terjadi di Kecamatan Japah, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Kedungtuban, Kecamatan Kradenan, dan Kecamatan Kecamatan Randublatung.
Kepala BPBD Kabupaten Blora, Hadi Praseno, melalui anggotanya melaporkan, bencana angin puting beliung yang pertama terjadi sekitar pukul 14.30 WIB pada Jumat siang di Kecamatan Japah dan Kecamatan Ngawen.
Suasana rumah roboh akibat Puting Beliung yang terjang 5 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Peristiwa itu mengakibatkan sebanyak 9 rumah warga dan 1 rumah wisata milik desa rusak berat, serta satu warung milik warga tertimpa dahan pohon trembesi.
"Banyak pohon tumbang di sepanjang jalan Ngawen-Japah, antara lain pohon trembesi yang roboh dan menutup akses jalan," ungkap Agung Tri, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Sabtu (23/10).
Suasana rumah roboh akibat Puting Beliung yang terjang 5 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Ia menyebutkan, satu warung milik warga bernama Kafid yang tertimpa dahan pohon trembesi itu berada di Desa Berbak, Kecamatan Ngawen. Serta terdapat empat rumah milik warga di Desa Sambongrejo, Kecamatan Ngawen, bernama Kamid, Hariyanto, Mustamir dan Suhud, mengalami rusak berat atau roboh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dua rumah milik warga bernama Suwarto dan Sutaelimin di desa tersebut mengalami rusak sedang. Kemudian dua rumah milik warga di Desa Ngrambitan, Kecamatan Ngawen, bernama Suwarto, Mustakim dan Samadi, mengalami rusak sedang.
Petugas melihat rumah roboh akibat Puting Beliung yang terjang 5 Kecamatan di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
"Satu rumah wisata aset Desa Padaan, Kecamatan Japah, juga rusak berat (roboh)," ungkap Agung Tri.
Mengetahui kejadian itu, pihaknya selaku TRC BPBD Kabupaten Blora langsung melakukan tindakan dengan meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi pohon tumbang dan assesment terkait kerusakan akibat angin puting beliung.
Di waktu yang berbeda, hujan disertai angin puting beliung susulan kembali terjadi pada Jumat petang sekitar pukul 18.30 WIB di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kedungtuban, Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Randublatung.
ADVERTISEMENT
Di Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, terdapat rumah roboh milik Ahmad Zainuddin, terkena angin puting beliung yang menimpa rumah milik Pardi. Kedua rumah itu diketahui berjajar atau bersebelahan.
"Itu rumah baru dibuat, ketika roboh rumah tersebut menimpa rumah sebelahnya rumah dapur tertimpa," ujar Agung Tri yang menaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Untuk yang di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, terdapat 6 rumah warga yang sama diterjang angin puting beliung. Yakni, rumah milik warga bernama Sukimen, Eli, Rifai dan Sarno, mengalami kerusakan berat. Serta rumah milik warga bernama Sahuri dan Karim, mengalami kerusakan sedang.
Agung Tri menjelaskan, terjadinya angin puting beliung diduga karena pergantian musim kemarau ke musim pancaroba. Yang mana, cuaca yang tadinya panas berubah menjadi sedikit lebih sejuk dan menyebabkan suhu udara meningkat.
ADVERTISEMENT
"Akibat terjadi bencana tersebut, masing-masing pemilik rumah mengalami kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah. Para korban saat ini mengungsi di rumah kerabat terdekat," kata dia.
Lebih lanjut, Agung Tri menjelaskan, adanya bencana juga terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Randublatung. Yakni, rumah milik warga bernama Ngasir, mengalami roboh dan anak dari yang bersangkutan juga turut menjadi korban luka karena bencana yang terjadi.
"Atasnama Dwi anak dari Ngasir, umur 20 tahun di bawa ke Puskesmas Randublatung untuk mendapatkan perawatan. Bibirnya mengalami lecet karena benturan," kata dia.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews