Putra Joe Biden, Hunter, Diselidiki Terkait Dugaan Pelanggaran Pajak
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Belum ada keterangan mengenai detail kasus yang menimpa pria 50 tahun itu. Namun, Hunter sudah membenarkan investigasi oleh aparat hukum yang dilakukan kepadanya.
“Yang saya ketahui, kemarin untuk pertama kalinya kantor Kejaksaan AS di Delaware menghubungi kantor hukum saya, kemarin mereka juga memeriksa urusan pajak saya,” ucap Hunter dalam keterangan pers kantor transisi kepresidenan, seperti dikutip dari AFP.
“Saya menangani persoalan ini dengan serius. Saya juga yakin bahwa tinjauan secara profesional dan objektif akan memperlihatkan bahwa saya menangani masalah secara tepat dan legal,” sambung dia.
Hunter merupakan seorang pengacara. Dia mendirikan kantor firma hukum dan konsultasi. Selain itu nama Hunter masuk dalam komisaris sejumlah perusahaan dalam dan luar Amerika termasuk perusahaan kereta api raksasa, Amtrak.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan investigasi The New York Times, didapat dari sumber yang dekat penanganan kasus, investigasi dibuka sejak akhir 2018.
Pemeriksaan termasuk dengan potensi tindakan kriminal terkait pelanggaran pajak.
Sasaran Partai Republik
Sebelumnya, saat kampanye pemilu lalu, Partai Republik yang dipimpin Donald Trump menjadikan Hunter sasaran empuk kritik dan serangan.
Trump bahkan menyebut, Biden adalah keluarga korup dan pengusaha kriminil.
Hal itu terkait Hunter masuk ke jajaran komisaris perusahaan gas Ukraina, Burisma. Hunter duduk di jajaran komisaris pada 2014 sampai 2019. Pada 2014 sampai 2016, Joe Biden masih menjabat wapres mendampingi Presiden Barack Obama.
Trump menuduh Biden menggunakan kekuasaan untuk meminta pemerintah Ukraina mencopot seorang jaksa yang sedang memeriksa dugaan korupsi di Burisma. Tindakan itu dilakukan agar Hunter lepas dari investigasi kasus korupsi.
ADVERTISEMENT