PVMBG Cek Retakan Jalur Pendakian Gunung Abang Usai Gempa 4,8 M Bali

20 Oktober 2021 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Abang di Bali. Foto: Photo by Wang Teck Heng from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Abang di Bali. Foto: Photo by Wang Teck Heng from Pexels
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengecek dugaan retakan tanah usai gempa 4,8 M yang mengguncang Bali, Sabtu (16/10) lalu. Retakan tanah ini diduga berada di jalur pendakian Gunung Abang, Kabupaten Bangli, Bali.
ADVERTISEMENT
Sub Koordinator Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Wilayah Timur Nizar Firmansyah menyebut petugas sudah berada di lokasi untuk mengecek. Namun, belum didapatkan hasil laporan dari lapangan. "Kami belum mendapatkan informasinya," kata dia saat dihubungi, Rabu (20/10).
Nizar mengatakan, retakan atau pergeseran tanah memang berpotensi terjadi di area tersebut. Apalagi, posisi Gunung Abang berada di tenggara Kaldera Batur yang berada pada zona kerentanan gerakan tanah tinggi.
"Bisa memang terjadi retakan tanah setelah gempa bumi terjadi dan juga ada bangunan yang rusak lain di dekat retakan tanah tersebut," kata dia.
Ilustrasi Gempa Foto: Thinkstockphotos
PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah setempat untuk menutup tanah lempung agar air tidak masuk ke dalam retakan. Hal ini untuk mencegah longsor atau bencana lanjutan.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya pemukiman yang berada di bawah retakan ini untuk mengungsi dahulu," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa mengatakan, rekomendasi PVMBG telah disampaikan kepada masyarakat setempat.
Namun, BPBD belum berupaya melakukan pengungsian terhadap warga. Ia menilai warga tetap waspada usai gempa lalu.
"Kita masih fokus pada lokasi terdampak yang di area Desa Truyan (Batur, Bangli, Bali). Kalau soal retakan warga sudah tahu dan mereka sudah pasti berhati-hati," kata dia.
Berdasarkan catatan BMKG, gempa 4,8 magnitudo yang mengguncang Bali pada Sabtu lalu berpusat di 8 kilometer barat laut Karangasem. Gempa terjadi di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa diakibatkan aktivitas sesar atau patahan aktif lokal. Ia menduga, aktivitas sesar tersebut dipicu oleh migrasi magma Gunung Agung-Batur.
ADVERTISEMENT
"Meski ada dugaan karena lokasi episenter di kompleks gunung api Agung-Batur bisa jadi ada kaitan dengan migrasi magma yang men-trigger aktivitas sesar lokal," kata dia dalam akun twitternya, @DaryonoBMKG, seperti dikutip kumparan.
Ia menuturkan, pusat gempa ini juga sama dengan gempa yang mengguncang Pulau Dewata pada 2017 lalu yang juga berlangsung di kawasan Gunung Agung dan Gunung Batur.
Dampak gempa ini sangat dirasakan warga, tak hanya kerusakan bangunan namun juga dilaporkan sebanyak 3 orang meninggal.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews