PVMBG Kesulitan Pantau Langsung Aktivitas Gunung Semeru: Terkendala Akses

5 Desember 2021 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat diterjang material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12).  Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat diterjang material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih berstatus level 2 atau waspada pasca erupsi pada Sabtu (4/12) kemarin, yang menewaskan 13 orang.
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun masih terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Semeru. Namun, mereka menghadapi kendala yaitu kondisi medan yang sulit dijangkau.
“Kami juga ikuti dengan upaya lakukan pengecekan langsung ke lapangan oleh tim pengamat gunung api, tapi pengecekan juga terkendala mengingat sulitnya akses mencapai lokasi yang dituju,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andian di Jakarta, Minggu (5/12).
Adian menyebut, sejauh ini pengamatan dilakukan lewat pos 4 dengan menggunakan Seismo dan GPS. Hasilnya pun akan terus dilaporkan pada instansi terkait lainnya.
Kementerian PUPR kirim alat berat untuk penanganan erupsi Gunung Semeru. Foto: Dok. Kementerian PUPR
“Jadi di pos ini ada 4 seismo dan peralatan GPS untuk memantau gunung api itu sendiri. Ini prescon dan pres rilis kami sudah keluarkan dan ini surat pemberitahuan ke BNPB, gubernur Jawa Timur, Bupati Malang dan Lumajang, surat dikeluarkan 2 Desember 2021,” ujar Adian.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 13.30 WIB. 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Mayoritas korban mengalami luka bakar. Warga juga diminta waspada terhadap adanya potensi luncuran di sepanjang jalur awan panas ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Lumajang.