PVMBG: Masih Ada Guguran Awan Panas Sejauh 4 Km Senin Pagi

6 Desember 2021 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan masih terjadi guguran awan panas pada Senin (6/12) pagi.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) , Andiani, menyebut jarak luncur guguran awan panas Gunung Semeru ini mencapai hingga 4 kilometer.
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan sejak jam 12 malam hingga jam 12 siang tadi, telah terjadi pada jam setengah 4 pagi tadi serta antara jam 08.00-09.00 terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur hingga 4 km," kata Andiani saat jumpa pers virtual, Senin (6/12).
Oleh sebab itu, pihaknya menyarankan agar warga untuk mengindari daerah-daerah yang menjadi ancaman guguran awan panas Gunung Semeru.
"Sehingga kami menyarankan agar kepada masyarakat atau warga agar menghindari daerah-daerah yang merupakan daerah-daerah ancaman guguran awan panas," ujar dia.
Kondisi kerusakan di DAS Curah Kobokan akibat terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). Foto: BNPB
Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan korban meninggal dunia bertambah menjadi 15 orang, berdasarkan data per Senin (6/12), pukul 11.10 WIB yang dihimpun BNPB.
ADVERTISEMENT
Posko juga melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang. Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.
Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang yang meletus pada Sabtu (4/12) sore.