PWNU Jatim Minta Kegiatan Belajar Mengajar di Pesantren Segera Dibuka Lagi

29 Mei 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa suhu santri di Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo, Jawa Tengah, Rabu (22/4) Foto:  ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa suhu santri di Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo, Jawa Tengah, Rabu (22/4) Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah corona telah membuat sebagian besar kegiatan masyarakat dilakukan di rumah. Mulai dari bekerja, hingga kegiatan belajar mengajar di sekolah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekolah umum, pondok pesantren, lembaga pendidikan yang berbasis agama pun harus ikut menyesuaikan dengan metode pembelajaran virtual, demi memotong penularan virus corona.
Baru-baru ini pemerintah akan menerapkan fase new normal, setelah wabah COVID-19 ini sudah berjalan hampir 3 bulan. Kegiatan masyarakat termasuk pendidikan akan dibuka lagi, tapi dengan prosedur kesehatan yang ketat.
Salah satu lembaga pendidikan berbasis agama yakni pondok pesantren meminta kegiatan belajar dan mengajar di pondok segera dibuka lagi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Ahmad Fahrur Rozi yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang, Malang.
"Kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren sangat sulit apabila dilakukan terus menerus secara virtual, karena kurikulum pondok pesantren itu tidak sama dengan pendidikan formal umumnya di mana diperlukan interaksi dengan kiai untuk bimbingan keteladanan dalam aktivitas ibadah bersama setiap hari," kata Fahrur Rozi dalam keterangannya, Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
"Di mana selama 24 jam santri belajar dan hidup di dalam pesantren dikondisikan dengan berbagai pendidikan keagamaan , pembiasaan ibadah, dan berbagai kegiatan produktif lainnya yang mengarahkan pada pembiasaan dan pembentukan karakter jiwa santri," lanjutnya.
Fahrur Razi mengatakan, masyarakat telah merasakan manfaat besar mengirimkan anaknya ke pesantren agar kegiatan mereka benar-benar terarah dan terkontrol dengan panduan akhlak mulia ajaran islam.
"Dan saat ini di musim pandemi COVID-19 banyak desakan dari para wali murid pondok pesantren kepada para kiai pengasuh pondok pesantren supaya segera di aktifkan kembali KBM di pondok pesantren, agar mereka lebih tenang fokus bekerja dan menyerahkan bimbingan anaknya di pesantren yang diyakini lebih aman dan steril dari pengaruh negatif diluar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan secara khusus di Ponpes Annur 1 Bululawang Malang , Fahrur Rozi mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah menunggu kapan PSBB segera di cabut.
"Dan kita telah siap mengadakan KBM dengan protokol pencegahan COVID-19 serta siap menjalankan pola new normal dalam kegiatan sehari-hari di pesantren, dan banyak para kiai masyikh yang mengatakan hal yang sama kepada saya," kata Fahrur
"Untuk itu kita berharap pemerintah bisa membantu pondok pesantren dalam menjalankan Pencegahan Protokol COVID-19 di pondok pesantren, seperti penyediaan vitamin, handsaniteizer, sabun cuci tangan, juga sarana rapid test yang dilakukan secara acak kepada para santri yang hendak kembali ke pondok pesantren," jelasnya.
Fahrur menjelaskan, pesantrennya kini sudah siap memasuki era new normal pesantren dengan beberapa hal ;
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona