news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PWNU Kalsel Tolak Upaya Politisasi di Acara Tadarus Al Quran

30 April 2021 22:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLT Ketua PWNU Kalsel Nasrullah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
PLT Ketua PWNU Kalsel Nasrullah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PWNU Kalsel buka suara soal rencana kegiatan MTQ atau tadarus Al Quran di Masjid Al Karomah, Martapura. Dalam acara itu, panitia akan mengundang calon gubernur Kalsel dan mengenalkannya kepada masyarakat Banjar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dihimpun, acara itu akan digelar pada 2 Mei mendatang. Dua pasangan calon gubernur Kalsel yakni Denny Indrayana dan Sahbirin Noor diundang dalam acara itu.
Menyikapi itu, Plt Ketua PWNU Kalsel Nasrullah AR menyayangkan adanya upaya politisasi dalam kegiatan itu. Menurutnya, tidak seharusnya kegiatan itu mengundang calon gubernur.
"Jangan memperlombakan Al Quran dengan melibatkan calon gubernur atau mempolitisasi Al Quran pada ranah politik," kata Nasrullah dalam keterangannya, Jumat (30/4).
"Memperlombakan Al Quran dengan adanya muatan politik justru menimbulkan perpecahan bahkan bisa memunculkan saling ejek setelah perlombaan dilaksanakan di media sosial," tambah dia.
Denny Indrayana dan Sahbirin. Foto: Johanes Hutabarat/kumparan dan Maulana Ramadhan/kumparan
Oleh sebab itu, PWNU Kalsel meminta panitia sebaiknya membatalkan undangan kepada dua calon gubernur Kalsel. Acara itu sebaiknya hanya dihadiri oleh masyarakat bersama para ulama dan santri.
ADVERTISEMENT
"Meminta agar acara menghadirkan calon gubernur dibatalkan karna justru mengurangi nilai kekhusyukan. Acara tadarus Al Qur’an lebih baik bersama ulama santri dan masyarakat saja," ucap Nasrullah.
Selain itu PWNU Kalsel meminta kepada para ulama mengembalikan fungsi mereka dalam membina umat. Jangan sampai mereka ikut terjebak dalam politik praktis.
"Ulama kami harapkan memberi kesejukan ketika ada susana konflik. Jangan sampai justru hanyut kepada tanah permainan politik. Ulama mempunyai kekuatan moral untuk memberikan siraman kedamaian," tutup Nasrullah.