Ragam Hoaks Corona: Pengembalian Dana BST dan Walkot Kediri Minta Sumbangan

6 September 2020 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ragam hoaks corona berseliweran di tengah pandemi yang belum usai. Jika dibiarkan bisa jadi mengganggu penanganan virus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (5/9) kumparan menemukan setidaknya dua hoaks. Keduanya beredar melalui pesan WhatsApp.

Pesan Berantai Tentang Pengembalian Dana BST

Beredar pesan berantai dari WhatsApp Group (WAG) yang menyatakan bahwa dana tambahan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat Jombang akan ditarik kembali.
Narasi pesan tersebut juga mengingatkan warga Jombang untuk bersiap-siap jika suatu saat dana bantuan sembako sebesar Rp 500 ribu dikembalikan lagi ke kas negara.
Tidak benar pesan berantai tentang pengembalian dana BST. Foto: kumparan
Mengutip situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang Moch Saleh menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menjelaskan Program dana tambahan adalah program resmi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
Program itu juga sudah diluncurkan secara langsung oleh Menteri Sosial Juliari Batubara dan diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT

Wali Kota Kediri Kirim Pesan WhatsApp Meminta Sumbangan

Beredar pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta sumbangan dalam bentuk uang. Tangkapan layar yang beredar pesan itu ditujukan ke pengurus pondok pesantren.
Dilansir situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Abdullah menegaskan bahwa akun WhatsApp tersebut bukan miliknya, apa lagi sampai meminta sumbangan pada masyarakat.
Tidak benar akun WhatsApp mengatasnamakan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Foto: kumparan
Pihaknya beserta jajaran Pemerintah Kota Kediri tidak sedang mengadakan kegiatan yang bersifat meminta sumbangan dari warga.
Abdullah mengimbau agar warga tidak mudah percaya pada pesan WhatsApp, telepon, ataupun SMS yang mengatasnamakan Wali Kota Kediri, keluarga, ataupun pejabat Pemkot Kediri untuk meminta sejumlah dana. Karena dipastikan itu oknum penipu.