Ragam Hoaks: Kematian Corona Lebih Rendah dari Flu; Area Terpapar di Balikpapan

17 September 2020 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masih saja ada kabar-kabar hoaks yang berseliweran di tengah masyarakat, di saat kita semua sedang berperang lawan virus corona. Meski begitu, isi dari kabar hoaks tak melulu soal corona.
ADVERTISEMENT
Ada juga kabar lain yang tidak jelas asal usulnya. Tentu, hal ini dapat membuat resah bagi masyarakat yang mengonsumsinya.
Berikut kumparan coba merangkum kabar hoaks yang beredar pada Rabu (16/9) kemarin.

Hoaks Pesan WA soal Area yang Tercover COVID-19 di Balikpapan

Sebuah pesan berantai aplikasi pesan WhatsApp (WA) mengungkapkan klaim yang disebutkan adalah terdapat daftar area yang telah terpapar COVID-19 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pesan berantai tersebut memuat daftar panjang berisi nama-nama kawasan di Balikpapan. Berikut isi dari pesan berantai tersebut:
Area yang sudah tercover (terdeteksi covid 19):
- ASRAMA SEGARA (RT,28,59)
- BALIKPAPAN BARU
- CLUSTER MEDITERANI RT 20.21.22.23
- CLUSTER BEVERLY HILLS RT 20
ADVERTISEMENT
- CLUSTER ORLANDO
- CLUSTER SAN FRANCISCO
- CLUSTER SOMMERSET
- KOMPLEK BALIKPAPAN BARU RT 09
- BATU AMPAR (RT, 44)
- BALIKPAPAN REGENCY CLUSTER (BEKASIH, CASTARIKA, CELEBRATIAN, DE’ROYAL, KINTAMANI, MEDITERANIA, TAMPAK SIRING, TULIP DE VALLEY, & AREA RUKO REGENCY)
Kabar mengenai hal tersebut rupanya adalah hasil suntingan. Dilansir dari situs resmi Kominfo, daftar area di Balikpapan, Kalimantan Timur, itu bukanlah merupakan daftar kawasan yang terpapar corona.
Daftar tersebut adalah daftar kawasan yang tercover pemasangan jaringan salah satu provider internet di sejumlah wilayah Balikpapan.

Hoaks Tingkat Kematian Akibat Corona Lebih Rendah dari Flu

Beredar unggahan di dunia maya tentang klaim tingkat kematian akibat penyakit virus COVID-19, disebut lebih rendah daripada flu. Faktanya, tidak ada bukti bahwa tingkat kematian flu lebih tinggi dari virus corona. Sejumlah sumber dari para ahli justru menunjukkan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Virus COVID-19, menurut hasil riset Universitas Johns Hopkins, memiliki tingkat kematian lebih tinggi hingga 10 kali daripada jenis flu biasa.
Sumber utama data COVID-19 di AS, memperkirakan ada sekitar 869.306 kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia dari Januari 2020 dan 4 September 2020. Sedangkan flu membunuh sekitar 290 ribu hingga 650 ribu orang di seluruh dunia setiap tahun.

Hoaks Ulama di Bogor Digebuki hingga Meninggal

Kabar seorang ustaz di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, meninggal karena dianiaya beredar di grup percakapan WhatsApp. Kapolsek Babakan Madang Kompol Silfia Sukma Rosa pada Rabu (16/9) kemudian mengerahkan tim intelnya untuk menelusuri siapa ustaz yang dimaksud.
Namun, kabar adanya ustad yang meninggal karena digebuki tak benar adanya. Sang uztad wafat karena penyakit yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
"Ada kabar meninggal dunia seorang Pimpinan Pondok Pesantren karena dugaan tindak pidana penganiayaan, kami langsung bergegas mengecek kebenaran informasi tersebut," ujar Silfia.
"Hasil kroscek yang kami lakukan bersama dengan Pak Kasat Intel dengan disaksikan keluarga dan warga setempat, bahwa kematian K.H Abdul Kohar bukan dikarenakan tindak pidana penganiayaan, melainkan beliau wafat karena penyakit komplikasi dan ginjal yang dideritanya serta sempat terjatuh di dalam kamar mandi," tutupnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona