Ragam Prediksi Puncak Corona di Indonesia: Dari UI hingga BIN

3 April 2020 7:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Visual story Jejak Pertama Corona di Indonesia. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Visual story Jejak Pertama Corona di Indonesia. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Hingga Kamis (2/4), pemerintah mengumumkan 1.790 positif corona, 170 meninggal, dan 112 sembuh dari corona.
ADVERTISEMENT
Namun, sampai kapan wabah virus corona terus 'menghantui' Indonesia? Sejumlah lembaga, instansi, perguruan tinggi bahkan individu mengeluarkan risetnya terkait prediksi puncak pandemi corona di Indonesia.
Berikut ragam prediksi puncak pandemi corona di Indonesia yang telah kumparan rangkum:
Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba menjawab kemungkinan yang terjadi dari peristiwa bencana wabah SARS-CoV-2.
Dr. Nuning Nuraini, Lektor Kepala di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, bersama rekannya melakukan serangkaian penelitian dengan menggunakan metode matematika. Model yang digunakan adalah pengembangan dari model logistik Richard’s Curve yang diperkenalkan oleh F.J.Richards.
Berdasarkan data yang digunakan, Indonesia mulai menyatakan kasus awal COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dengan jumlah penderita sebanyak 2 orang. Jumlah ini tidak bertambah hingga 7 Maret 2020. Sehingga, dilakukan simulasi dengan nilai awal 2 orang penderita dan waktu awal simulasi pada 7 Maret 2020.
Jemaah melaksakanan shalat di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat (17/3/2020). Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Dari hasil simulasi, peneliti melakukan perhitungan kasar dan sederhana proyeksi kasus di Indonesia dengan menggunakan parameter tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, kasus COVID-19 di Indonesia diprediksi akan memuncak pada akhir Maret 2020, di mana pandemi diperkirakan berakhir di pertengahan April 2020, dengan jumlah maksimum kurang dari 8.000 kasus. Sedangkan kasus baru harian terbesar diperkirakan mencapai 600 kasus.
Dr. Nuning Nuraini yang menggarap penelitian tersebut, kembali menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih bersifat dinamis.
“Pergeseran waktu puncak dan proyeksi akumulasi data juga bisa berubah,” ujar dia saat dihubungi kumparanSAINS, Minggu (22/3). Maksud Nuning di sini, pandemi yang semula diprediksi akan mencapai titik puncak pada akhir Maret, bukanlah hasil final.
Para matematikawan yang tergabung dalam Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia juga baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah tentang prediksi kapan pandemi virus corona di Indonesia berakhir.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono, yang memprediksi puncak dan akhir wabah virus corona dengan menggunakan model matematika sederhana yang dikembangkan dengan model SIRU.
Data yang mereka gunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif yang dipublikasikan oleh kawalcovid19.id dari 2 Maret hingga 29 Maret 2020. Data tersebut kemudian diaplikasikan dalam kurva eksponensial dan dihitung secara matematis untuk mendapatkan nilai estimasi kasus virus corona.
Prediksi jumlah kematian virus corona COVID-19 di Indonesia. Foto: Dok. FKM UI
Berdasarkan estimasi ini, pandemi COVID-19 diprediksi akan mencapai puncaknya pada 16 April 2020 dengan kasus mencapai 546 positif baru, dengan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pandemi diperkirakan akan berakhir pada Mei hingga awal Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Doni Monado menyampaikan estimasi jumlah korban positif corona hingga akhir April yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN). BIN memprediksi ada 27.300 kasus positif corona pada akhir April.
"Masukan dari BIN, estimasi jumlah kasus di akhir Maret adalah 1.577 dan ini relatif sangat akurat. Kemudian, juga estimasi akhir April mencapai 27.300," ujar Doni Monardo dalam rapat yang disiarkan melalui live streaming dari situs DPR.
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Doni juga memaparkan kepada Komisi IX DPR kapan wabah virus corona di Indonesia akan mencapai puncak. Yaitu sekitar akhir Juni dan akhir Juli.
"Puncaknya kira-kira berada pada akhir Juni dan akhir Juli. Tapi ini estimasi. Kalau kita bisa lakukan langkah-langkah pencegahan semoga tidak terjadi yang diprediksi," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno, telah mengkaji bersama timnya dan memprediksi kasus corona di Indonesia baru akan berakhir sekitar awal Mei 2020.
"Sesuai dengan model ini, diperkirakan antara awal Mei, akhir April maupun di sekitar timeline itu (akan mulai berakhir). Bisa juga maju 2 minggu atau mundur 2 minggu. Kita bisa lihat sampai ke bulan awal Juni kemungkinan terburuk," kata Sandi kepada wartawan melalui teleconference, Kamis (26/3).
Sandiaga Uno saat mengunjungi gerai kacamata merk Saturdays. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Sandi menyebut memiliki tim khusus untuk mempelajari data yang diolah dari sejumlah kampus yang mempelajari virus corona. Dia menyebut kemungkinan penyebaran akan terus meningkat di bulan April.
==========
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT