Ragam Respons soal Rencana Prabowo Nyapres Lagi di 2024

13 Oktober 2021 7:00 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut akan maju nyapres lagi di Pilpres 2024. Rencana Prabowo akan maju lagi diungkapkan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, dalam pertemuan dengan DPD Gerindra Sulawesi Selatan pada Minggu (10/10).
ADVERTISEMENT
"Saya katakan, 2024 Pak Prabowo insyaallah akan maju dalam laga pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud,” kata Muzani.
Jika Prabowo jadi maju, maka ini akan menjadi keempat kalinya ia maju pilpres. Dalam tiga pilpres sebelumnya, Prabowo harus menelan kekalahan dari rivalnya.
Dalam Pilpres 2009, Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus mengakui keunggulan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.
Lalu pada Pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Terkahir pada Pilpres 2019, lagi-lagi ia harus kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Meski gagal jadi presiden, Prabowo diajak Jokowi masuk ke kabinet pemerintahannya sebagai Menteri Pertahanan.
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. Pribadi
Namun isu rencana Prabowo nyapres lagi masih dibantah oleh DPP Gerindra.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan di internal partainya hingga kini belum ada pembicaraan resmi terkait capres 2024.
"Dalam pembicaraan-pembicaraan, belum ada pembicaraan-pembicaraan resmi di partai mengenai masalah calon presiden. Dan kalau pembicaraan-pembicaraan informal Pak Prabowo menyatakan bahwa masih fokus kerja membantu Presiden Jokowi di bidang pertahanan," kata Dasco.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersama Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Elektabilitas Terkini Prabowo

Lembaga-lembaga survei besar secara konsisten menampilkan Prabowo sebagai capres terkuat di survei politik mereka. Prabowo kerap bersaing dengan sejumlah nama lainnya, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Mari kita bedah satu per satu dari hasil survei lembaga tersebut:
1. Indikator Politik Indonesia
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi dengan 26,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 20,8%, disusul Anies Baswedan 15,5%.
ADVERTISEMENT
Angka ini meningkat dari survei yang sama pada April 2021, yang saat itu Prabowo justru kalah dari Ganjar (15,7 persen) dan Anies (14,6 persen). Saat itu, elektabilitasnya hanya mencapai 11,1 persen.
Meski elektabilitas Prabowo yang tertinggi dalam survei terakhir, namun elektabilitasnya belum bisa dikatakan dominan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan angka 26 persen masih belum cukup aman untuk mengantongi suara di Pilpres 2024. Survei ini dilakukan pada 30 Juli-4 Agustus 2021.
2. SMRC
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa tren dukungan publik pada Prabowo justru menurun. Sementara elektabilitas Ganjar dan Anies justru meningkat.
Pada survei yang digelar pada 15 - 21 September 2021 ini, Prabowo mendapat dukungan 30,8%, disusul Ganjar Pranowo 29,3%, dan Anies Baswedan 25%, sementara yang menyatakan belum tahu 14,8%.
ADVERTISEMENT
“Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5% menjadi 29,3%. Anies sedikit naik dari 23,5% menjadi 25%. Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1% menjadi 30,8%,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilisnya, Kamis (7/10).
3. Charta Politika
Dalam survei yang digelar Charta Politika pada Juli 2021, nama Ganjar menempati posisi teratas dengan 16,2 persen. Sedangkan Prabowo dan Anies bersaing ketat, yakni hanya selisih 0,2 persen saja. Elektabilitas Prabowo 14,8 persen dan Anies 14,6 persen.
Jika dilihat secara persentase, elektabilitas Prabowo turun hampir 5 persen dibandingkan survei Maret 2021. Hal sebaliknya justru terjadi pada Anies, yang meski masih di bawah Prabowo, elektabilitasnya justru naik 2 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila dikerucutkan menjadi lima nama saja, Anies justru naik ke posisi kedua, Prabowo ketiga. Selisihnya juga masih sama, yakni 0,2 persen, atau Anies 19,8 persen dan Prabowo 19,6 persen.
4. LSI Denny JA
Pada survei yang dirilis LSI Denny JA pada Juni 2021, Prabowo lagi-lagi menempati posisi pertama dengan elektabilitas 23,5 persen. Disusul Ganjar 15,5 persen dan Anies 13,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Aji Alfaraby menjelaskan, meski sejumlah tokoh sudah langganan masuk radar survei capres, tapi hingga kini belum ada capres yang bisa dikatakan premium.
Dia lantas menjelaskan capres premium adalah tokoh yang memiliki elektabilitas di atas 25 %. Hanya saja, yang paling mendekati adalah Prabowo Subianto.
Survei LSI Denny JA dilakukan secara tatap muka pada tanggal 27 Mei-4 Juni 2021.
ADVERTISEMENT
5. LSI
Lalu ada Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang ikut merilis survei terkait peta capres 2024. Survei yang digelar pada 25-31 Januari 2021, dan dirilis sebulan setelahnya.
Dalam simulasi terbuka, nama Prabowo berada di posisi pertama dengan elektabilitas 22,5 persen. Ia berada di atas nama-nama seperti Ganjar, Anies, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga Sandiaga Uno.
Begitu juga saat nama-nama tersebut dikerucutkan hanya menjadi 10 orang. Prabowo masih memimpin dengan 26 persen.
6. Voxpol Center Research and Consulting
Berdasarkan survei Voxpol yang dikeluarkan Juli 2021, elektabilitas Prabowo berada di posisi kedua. Kali ini, elektabilitasnya dikalahkan Ganjar yang berada di posisi teratas dengan 18,9 persen. Sedangkan G Gubernur Jawa Tengah itu memimpin dengan 19,2 persen.
ADVERTISEMENT
Menyusul setelahnya ada Anies 14,1 persen, Sandiaga 8,3 persen, dan Ridwan Kamil 5,8 persen. Survei dilakukan pada 22 Juni-1 Juli dengan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.
7. Fixpoll
Jika pilpres dilakukan saat ini, masyarakat banyak yang menyatakan akan memilih Prabowo dengan persentase 20,7%. Dijelaskan dalam temuan survei Fixpoll yang dirilis Agustus 2021, Prabowo dinilai lebih dikenal dari Sandiaga Uno, tetapi Sandi lebih disukai dari Prabowo.
"Kami ambil contoh di Gerindra, Prabowo lebih dikenal dari Sandiaga Uno, tapi Sandi lebih disukai dari Prabowo," ungkap Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas.
Sementara untuk elektoral pertanyaan tertutup, Prabowo masih memimpin dengan 20,7%, Ganjar 15,2%, Anies 12,8%, dan AHY 6,9%.
8. Indonesia Political Opinion
ADVERTISEMENT
Indonesia Political Opinion melakukan survei pada 2-10 Agustus 2021 dengan melibatkan 1.200 responden. Menariknya, dalam survei IPO ini tidak menempatkan Prabowo di jajaran tiga besar elektabilitas terkuat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan Anies Baswedan menempati posisi teratas dengan 18,7 persen.
"Disusul Ganjar Pranowo 16,5 persen, Sandiaga Uno 13,5 persen," kata Dedi.
Lalu ada AHY berada di peringkat keempat dengan 9,9 persen, dan Prabowo di posisi kelima dengan 7,8 persen.
Cawagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, di acara Ngobrol Bareng Cawagub DKI Jakarta di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Riza Patria soal Prabowo Maju Pilpres 2024: Bukan Keinginan Beliau, tapi Kader

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria ikut menanggapi isu Prabowo Subianto yang akan kembali maju dalam Pilpres 2024.
Riza yang juga sebagai Ketua Gerindra DKI menegaskan bahwa apa pun keputusan partai akan dirinya dukung.
ADVERTISEMENT
“Saya ini sekarang kan posisinya Wakil Gubernur, apa yang disampaikan Sekjen itulah yang menjadi harapan seluruh kader partai Gerindra,” kata Riza.
“Tentu semua kader di seluruh Indonesia ingin beliau tampil kembali keinginan daripada seluruh pengurus simpatisan dan jajaran. Jadi apa yang disampaikan Pak Sekjen saya kira memang harapan daripada seluruh kader Partai Gerindra,” tambah dia.
Menurut Riza, keinginan Prabowo untuk kembali maju dalam Pilpres 2024 adalah keinginan dari kader partai, bukan dari Prabowo langsung.
“Jadi itu kan tadi yang disampaikan Pak Sekjen, itu kan keinginan keinginan dari kader bukan keinginan dari beliau," ucap Riza.
"Kalau Pak Prabowo itu orangnya sangat bijaksana sangat demokratis, hari ini beliau ya melaksanakan tugasnya sebagai Menhan apa yang diamanahkan oleh Pak Jokowi,” ungkap Riza.
Jazilul Fawaid, Anggota DPR RI di Gedung KPK, Rabu (13/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

PKB: Pasangan Muhaimin-Prabowo atau Prabowo-Muhaimin Bisa Terjadi di 2024

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PKB menyambut baik rencana Prabowo Subianto kembali maju dalam Pilpres 2024. Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, kepastian majunya Prabowo di Pilpres 2024 membuat arah politik semakin terpetakan.
”PKB senang kalau Pak Prabowo nyapres lagi. Setidaknya kami dapat mengukur keadaan dari pengalaman yang lalu,” kata pria yang disapa Gus Jazil.
Jazilul pun mengatakan bukan hal yang mustahil jika nantinya PKB dan Gerindra berkoalisi di 2024. Dia pun tak menutup kemungkinan duet Prabowo dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dapat terjadi.
"Terbuka koalisi PKB dengan Gerindra, namun pelan-pelan harus disusun agenda dan figur yang diharapkan rakyat,” kata Wakil Ketua MPR ini.
"Pasangan Muhaimin-Prabowo mungkin atau Prabowo-Muhaimin dapat saja terjadi. Yang penting dapat merebut hati rakyat dan menang menerima amanat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Terkait wacana Cak Imin didorong sebagai capres, Jazilul mengatakan memang ada keinginan dari para kader dan pengurus DPC maupun DPW PKB. Namun, secara kebijakan partai belum ada keputusan final.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara HUT ke-12 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (6/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Gerindra Jabar Dukung 1.000% Prabowo Maju Pilpres 2024

Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar, Bucky Wikagoe, menyatakan pihaknya bakal mendukung Prabowo 1.000% dalam Pilpres 2024.
"Yang pasti kalau DPD Gerindra Jabar pasti mendukung lah 1.000% gitu, kan, karena seperti diketahui dua kali pilpres Pak Prabowo, kan, memenangkan suara di Jabar," kata dia.
Bucky menilai Jabar sudah menjadi kantung suara bagi Gerindra sehingga tak ada alasan untuk tak mendukung Prabowo kembali maju sebagai calon presiden. Dia pun menyebut, pada rapat koordinasi daerah April lalu, dewan pengurus partai di 27 kabupaten dan kota di Jabar sudah dikonsolidasi untuk mendukung Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Dalam Rakorda bulan April lalu itu Ketua DPD Gerindra Jabar Brigjen TNI Purn Taufik Hidayat itu sudah memberi arahan supaya Gerindra di Jabar terus melakukan konsolidasi baik di internal maupun eksternal, tentu dalam rangka kita akan menyambut pencalonan Pak Prabowo nanti di 2024 sebagai calon presiden," ucap dia.
Berdasarkan catatannya, lanjut Bucky, Gerindra di Jabar memperoleh suara hingga 60% atau sekitar 16 juta suara pada Pilpres 2019 lalu. Dengan begitu, dia optimistis dukungan suara yang diperoleh di Jabar akan tetap tinggi bila Prabowo kembali diusung.
Sementara ketika disinggung mengenai partai koalisi yang dinilai cocok untuk digaet, Bucky menilai hal tersebut jadi kewenangan pengurus di tingkat pusat. Begitu pula soal calon wakil presiden yang dinilai layak untuk mendampingi Prabowo menjadi kewenangan pengurus tingkat pusat.
ADVERTISEMENT
"Saya kira itu (Cawapres) menjadi kewenangan DPP, kita hanya akan melaksanakan apa yang diputuskan oleh pimpinan kami di pusat, kami akan melaksanakan dan kami akan tetap prepare aja untuk memenangkan Pilpres nanti," kata dia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Foto: Istimewa
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, 24 Juli 2019. Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari
Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersama Prabowo Subianto di DPP PKB, Senin (14/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Koalisi Prabowo di 2024 Dinilai Masih Dinamis, Bisa Berduet dengan PDIP

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, mengatakan koalisi Prabowo di 2024 masih sangat dinamis. Ia menyebut bisa saja Gerindra berkoalisi dengan PDIP, tergantung dinamika politik yang terjadi.
"Soal koalisi dengan PDIP, bisa iya dan bisa juga tidak. Tergantung pada dinamika politik yang berkembang nanti. Soal Gerindra berkoalisi dengan siapa itu masih belum jelas dan pasti. Semuanya masih serba mungkin. Mungkin iya dan mungkin juga tidak," kata Ujang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, siapa sosok cawapres ideal yang mendampingi Prabowo juga belum bisa diprediksi. Dia menyebut bisa saja Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani hingga Khofifah Indar Parawansa tergantung perhitungan kalkulasi.
"Dan belum jelas siapa yang cocok dan pas yang bisa menjadi cawapres Prabowo, karena konstruksi koalisi dan konstruksi format pasangan pun belum terlihat. Semuanya masih serba mungkin," kata dia.
"Dan semuanya mesti dikalkulasi dengan matang. Kalau soal nama, bisa Puan, Khofifah, atau yang lainnya. Masih belum jelas," lanjutnya.
Selain itu, kata dia, peluang Prabowo menang di 2024 juga belum pasti. Apalagi, Ujang mengatakan elektabilitas Prabowo masih di bawah 30 persen.
Arahan Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Al Jufri saat Rakornas PKS di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

PKS soal Prabowo Maju Pilpres: Saat Ini Kami Fokus ke Salim Segaf

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PKS menghormati keinginan Partai Gerindra yang berencana mengusung kembali ketua umumnya, Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2024.
Meski begitu, PKS --yang di 2019 membela Prabowo, saat ini fokus membangun ketokohan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri di tingkat nasional. Salim Segaf dinilai merupakan tokoh yang tepat bagi PKS untuk bisa diusung sebagai calon pemimpin RI di masa yang akan datang.
"Tiap keputusan partai politik lain, tentu kita akan hormati, karena itu domain mereka. Dan bukan kapasitas kami untuk menyikapinya," kata Wasekjen DPP PKS Ahmad Fathul.
"Saat ini PKS juga fokus terus bekerja untuk masyarakat serta melakukan penokohan terhadap Dr. Salim melalui berbagai program konkret dan bermanfaat untuk masyarakat, untuk menjalankan keputusan Majelis Syura PKS terkait penokohan beliau di tingkat nasional," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Terkait pencapresan, Fathul menyebut dinamika masih akan sangat kompleks. Apalagi, dengan adanya syarat presidential threshold 20 persen, maka tidak akan mudah menentukan siapa calon yang akan diusung PKS pada pilpres mendatang.
Dengan kondisi tersebut, ia menegaskan PKS akan terbuka dengan segala kemungkinan yang ada. Dia berharap capres yang akan diusung PKS kelak dapat memberikan harapan kepada masyarakat.
"PKS tentu sangat terbuka dengan berbagai kemungkinan yang ada. Karena ketika melakukan koalisi, kesepakatan bakal nama capres dan cawapres akan menjadi kesepakatan politik bersama," kata dia.
Ketua PA 212 Slamet Maarif dan Sekjen PA 212 Novel Bamukmin di Terminal 3 Soetta. Foto: Dok. Istimewa

PA 212 soal Prabowo Capres: Tunggu Ijtima Ulama, Anies Tokoh Potensial

Persaudaraan Alumni (PA) 212 memberikan respons terkait rencana Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
ADVERTISEMENT
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, menyebut keputusan itu sebagai hak partai yang mengusung dan warga yang diusung.
“Kita tentu menghormati keputusan Pak Prabowo karena itu hak. Hak dipilih itu hak warga negara yang perlu dihormati,” ucap Novel Bamukmin.
Terkait dengan sikap di Pilpres 2024 mendatang, PA 212 akan menentukannya melalui Ijtima Ulama sebagaimana di Pilpres 2019.
"Keputusan untuk dukung mendukung itu melalui Ijtima Ulama, dan itu belum diadakan sekarang. Artinya ya belum bisa kita katakan dukungan PA 212 itu ke mana untuk sekarang," ucap dia.
Walaupun demikian, terdapat beberapa nama yang dinilai berpotensi dalam Pilpres 2024. Tokoh tersebut yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Untuk nama yang potensial itu ada Anies Baswedan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Insyallah saya juga maju untuk cawapres. Kalau syarat-syaratnya terpenuhi saya siap. Sudah komunikasi juga tapi keputusan akhirnya tetap di Ijtima Ulama,” imbuh dia.
Tokoh PA 212 lain, Haikal Hassan, juga memberikan komentarnya terkait dengan pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Kalau pendapat pribadi, dan karena pernah juga sebagai mantan Jurkamnasnya Pak Prabowo, saya menyambut baik langkah Pak Prabowo untuk capres 2024. Terkait keputusan itu, ya berarti bagus kan Gerindra (yang sudah mengumumkan capres). Artinya, sudah satu langkah di depan dibanding partai-partai lain,” ungkapnya singkat.