Raih IPK 3,87, Menaker Ida Fauziyah Jadi Wisudawan Doktor Terbaik IPDN

28 Juli 2020 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menaker Ida Jadi Wisudawan Doktor Terbaik IPDN 2020. Foto: Kemenaker
zoom-in-whitePerbesar
Menaker Ida Jadi Wisudawan Doktor Terbaik IPDN 2020. Foto: Kemenaker
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menjadi salah satu wisudawan terbaik dalan program doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bidang Ilmu Pemerintahan. Ida lulus dengan IPK 3,87 atau dengan predikat cum laude.
ADVERTISEMENT
Ida Fauziyah juga telah menjalani prosesi wisuda di Gedung IPDN Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/7).
Prosesi wisuda menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari menggunakan masker, physical distancing sepanjang 1,5 meter, memakai hand sanitizer, dan para wisudawan menjalani rapid test dua kali.
Menaker Ida Jadi Wisudawan Doktor Terbaik IPDN 2020. Foto: Kemenaker
Ida mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti prosesi wisuda program S3 dengan lancar dan tanpa ada hambatan yang berarti. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang selama ini sudah banyak mendukungnya.
“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah akhirnya saya bisa menyelesaikan pendidikan doktoral di IPDN," kata Ida dalam keterangannya.
"Saya sangat bersyukur banyak pihak yang mendukung pendidikan saya. Terima kasih semuanya. Terima kasih banyak untuk suami dan anak-anak saya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sidang disertasinya, Politis PKB itu membahas mengenai 'Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia'.
Menaker Ida Jadi Wisudawan Doktor Terbaik IPDN 2020. Foto: Kemenaker
Ida menjelaskan, maksud penelitian tersebut bertujuan tujuan menganalisis implementasi kebijakan pengarusutamaan gender dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. Sehingga, ia bisa mendapatkan pengembangan konsep dari analisis tersebut.
"Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara akademis dan praktis. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan tentang dinamika politik perempuan di Indonesia," tutur Ida.