Ramai Debat Capres Perdana Trump dan Biden: Tak Jabat Tangan hingga Saling Ejek

1 Oktober 2020 6:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berpartisipasi dalam debat kampanye presiden 2020 pertama mereka di kampus Klinik Cleveland, di Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, AS. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berpartisipasi dalam debat kampanye presiden 2020 pertama mereka di kampus Klinik Cleveland, di Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, AS. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Dua kandidat capres Amerika Serikat yakni Donald Trump dan Joe Biden telah melalui debat perdana di Cleveland, AS, Selasa (29/9) waktu setempat. Debat capres AS dilakukan selama 90 menit.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 belum mereda membuat penyelenggara debat membatasi undangan. Selain itu, interaksi antar kedua kandidat juga dibatasi.
Ketika memasuki arena debat, Trump dan Biden tidak berjabat tangan. Capres dari Partai Republik dan Partai Demokrat itu juga terlihat tidak memakai masker. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka jalin sebelumnya.
"Semua yang ada arena debat akan mematuhi berbagai protokol kesehatan termasuk tes COVID-19," kata penasihat senior untuk Komisi Debat Presiden Peter Eyre.
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam debat kampanye presiden 2020 pertama mereka di kampus Klinik Cleveland, di Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, AS. Foto: Reuters

20 Menit Pertama Debat Capres AS Berjalan Kacau hingga Biden Emosi

Chis Wallace dari Fox News menjadi moderator debat perdana. Namun jalannya debat di awal ternyata tidak berjalan mulus.
Sebab dalam 20 menit pertama, Donald Trump terus menerus menyela Joe Biden. Wallace sebenarnya berulang kali mengingatkan aturan debat yaitu dilarang menyela pembicaraan.
ADVERTISEMENT
Namun, peringatan Wallace tidak dipatuhi Trump, setiap jawaban dari Biden hampir pasti disela Trump. Akibatnya, sangat sedikit ruang bagi kedua capres menyampaikan dan mengeksplorasi rencana kebijakannya.
Trump yang selalu berbicara dan menyela penjelasan membuat Biden menumpahkan kekesalannya. Dia minta Trump diam.
"Anda bisa diam tidak?" kata Biden kepada Trump.
Peringatan dari Biden tidak dihiraukan Trump. Trump masih terus bicara hingga Biden semakin kesal.
"Bung, bicara saja terus!" ucap Biden.
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam debat kampanye presiden 2020 pertama dengan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Cleveland, Ohio, AS, Selasa (29/9). Foto: Reuters
Merespons itu, Trump malah menyindir Biden.
"Orang-orang juga tahu, Joe. Selama 47 tahun kamu enggak melakukan apa pun," ucap Trump.
Adapun 47 tahun yang dimaksud Trump yakni kiprah politik Biden di AS saat menjadi anggota parlemen sampai terakhir menjabat Wapres sampai 2016.
Presiden AS Donald Trump dalam debat kampanye presiden 2020 pertama dengan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Cleveland, Ohio, AS, Selasa (29/9). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS

Trump Ejek Biden soal Masker

Dalam debat itu, Donald Trump ternyata meragukan efektivitas masker dalam mencegah virus corona. Dia bahkan mengejek Joe Biden karena sering memakai masker.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak memakai masker seperti dia (Biden). Setiap kali melihatnya, dia pakai masker. Saat Anda berbicara dengan jarak 200 kaki (60 meter) darinya, dia muncul dengan masker besar yang tidak pernah saya lihat," ucap Trump.
Biden kemudian merespons itu dengan menyinggung anjuran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Biden mengingatkan Trump masker adalah barang wajib. Sebab, masker bisa menyelamatkan AS dari lebih banyak lagi warga yang meninggal akibat virus corona.
Moderator debat Chris Wallace mengarahkan debat kampanye presiden 2020 pertama antara Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Foto: Olivier Douliery/Pool via REUTERS

Trump Cekcok dengan Moderator

ADVERTISEMENT
Dalam sela debat, Wallace mengajukan pertanyaan kepada Trump terkait rencana kesehatan untuk warga AS. Wallace menyinggung Trump karena selama 4 tahun ini tidak pernah memiliki rencana mengganti program Obamacare.
"Jika saya boleh mengajukan pertanyaan. Selama empat tahun terakhir Anda telah berjanji untuk mencabut dan mengganti Obamacare, tetapi Anda tidak pernah --dalam empat tahun ini, membuat rencana, rencana yang komprehensif, untuk menggantikan Obamacare," kata Wallace.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Trump mengaku sudah mempunyai rencana.
"Tentu saja saya punya. Saya sudah menghilangkan mandat individu," kata Trump.
"Saat saya selesai bicara, barulah saya akan memberi Anda kesempatan untuk ..." kata Wallace.
"Maaf, saya sudah menghilangkan mandat individu," kata Trump.
"Itu bukanlah rencana yang komprehensif," timpal Wallace.
"Tetapi, ini benar-benar hal yang besar," ucap Trump
"Tuan Trump, Anda debat dengannya (menunjuk Biden), bukan saya. Izinkan saya mengajukan pertanyaan saya. Apa rencana perawatan kesehatan Trump?" ujar Wallace.
Presiden AS Donald Trump dalam debat kampanye presiden 2020 pertama dengan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Cleveland, Ohio, AS, Selasa (29/9). Foto: Reuters
Tidak lama setelah itu, Trump memberikan Wallace waktu sebentar kemudian memberikan jawaban.
"Pertama-tama, saya kira saya justru memperdebatkan Anda, bukan dia (Biden), tapi tidak apa-apa, saya tidak terkejut." kata Trump.
ADVERTISEMENT
Trump menjelasakan, dia memiliki rencana untuk memotong harga obat-obatan hingga 90 persen. Trump lalu menunjuk Biden yang memiliki jabatan di pemerintahan selama tujuh tahun, namun tak memiliki gebrakan apa pun.
Trump juga mengaku telah memerintahkan penyedia layanan kesehatan untuk menjual insulin dengan harga yang sangat murah. Berdasarkan data Reuters, lebih dari 30 juta warga AS menderita diabetes.
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam debat kampanye presiden 2020 pertama mereka di kampus Klinik Cleveland, di Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, AS. Foto: Reuters

Joe Biden Sempat Berucap Insyaallah

Joe Biden sempat melontarkan kalimat insyaallah saat debat melawan Donald Trump.
Ucapan itu keluar ketika Biden menyinggung Trump soal laporan pajak sang Presiden yang bermasalah. Trump berkata akan segera merilis laporan pajak ketika siap.
Biden lalu menimpali Trump dengan ucapan: "Kapan? Insyaallah?"
ADVERTISEMENT
Penyataan Biden itu juga menyita perhatian netizen. Ada yang mencuit bahwa dia akan memilih Biden karena ucapan itu, tapi ada juga yang menilai ucapan Biden hanya sarkasme belaka terhadap janji Trump untuk membuka laporan pajaknya.
Dalam ajaran Islam, insyaallah (jika Allah mengizinkan) dianjurkan diucapkan jika berjanji hendak melakukan perbuatan di masa depan.
Ungkapan ini juga biasa digunakan oleh penutur bahasa Arab dari agama lainnya. Hanya saja, dalam praktiknya, ada kalanya insyaallah tidak disertai dengan komitmen yang kuat untuk melaksanakan janji tersebut.
Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berpartisipasi dalam debat kampanye presiden 2020 pertama mereka di kampus Klinik Cleveland, di Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, AS. Foto: Reuters

Biden Sebut Trump Badut, Rasis hingga Anjing Putin

Tidak hanya Trump saja yang melontarkan ejekan kepada Biden. Dalam debat itu juga Biden melontarkan hinaan kepada Trump.
Penyebabnya Biden geram karena berulang kali Trump menyela saat dia berbicara.
ADVERTISEMENT
Tidak cuma meminta Trump diam, Biden juga berulang kali mengejek Trump sebagai: badut, rasis, dan anjing kecil Putin.
Biden bahkan berkata: "Anda Presiden AS paling buruk."
Namun Trump bukannya tidak merespons hinaan itu. Trump berbalik mengejek Biden sebagai orang bodoh.
"Kamu tidak pintar-pintar, Joe," kata Trump.