Ramai Sentilan ke Bupati Karanganyar yang Sebut Omicron Sudah Tak Ada

17 Februari 2022 6:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah masifnya penularan corona varian Omicron, masih ada segelintir orang yang tak mempercayainya. Sayangnya hal ini juga diutarakan oleh seorang pejabat publik.
ADVERTISEMENT
Bupati Karanganyar Juliyatmono tengah disorot karena mengajak masyarakat tidak usah mempedulikan COVID-19 dan menganggap Omicron sudah tidak ada.
Hal tersebut disampaikan Juliyatmono saat memberi sambutan pada acara pernikahan dan terekam dalam sebuah video singkat yang dibagikan akun Facebook Faiz Alfatih di Grup 'Budidaya Kambing Sukoharjo Makmur', Selasa (15/2/2022).
"Mugi-mugi sehat sedaya, yang penting dijaga awake dhewe-dhewe ngono wae ya. Ora usah gagas Omicron opo gagas COVID, anggepen wis ora enek (Semoga sehat semua, yang penting badannya dijaga sendiri-sendiri. Tidak usah mempedulikan Omicron atau COVID, anggap saja sudah tidak ada)," kata pria yang akrab disapa Yuli itu, dikutip dari Bengawan News --partner 1001 media kumparan.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat menjajal Jeep Rubicon. Foto: kumparan
Sontak pernyataan Yuli itu viral dan mendapat respons dari sejumlah kalangan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun langsung angkat suara menyentil Yuli.
ADVERTISEMENT
Ganjar meminta siapa pun kepala daerah memiliki rasa kepekaan dan kepedulian yang tinggi di tengah pandemi COVID-19 yang belum kunjung berakhir.
"Saya kira ya harus peduli. (Tidak ada Omicron) bagaimana? Kan angka kematian ada lagi, meski tidak terlalu banyak. Rumah sakit juga mulai penuh. Jadi semua orang harus peduli soal itu," ujar Ganjar saat meninjau vaksinasi di Mal Tentrem Semarang, Rabu (16/2).
Meski begitu, Ganjar mengaku belum mendapat klarifikasi maupun pernyataan langsung dari Yuli terkait pidatonya yang viral itu. Ia juga belum berkomunikasi secara langsung dengan sang bupati.
Termasuk, apakah Ganjar akan menegur dan memberikan sanksi pada Juliyatmono terkait ucapannya itu.
"Ya kalau nanti masyarakatnya jadi tidak disiplin, kita tertibkan semuanya. Intinya harus peduli. Tidak bisa tidak, kita harus taat protokol kesehatan," tegas dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadiri jumpa pers terkait warga Wadas, Rabu (9/2/2022). Foto: Dok. Istimewa
Sentilan juga datang dari anggota DPR. Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Daulay, turut menyayangkan pernyataan Yuli yang meminta warga menganggap COVID-19 dan Omicron tidak ada.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Yuli seharusnya memberikan contoh yang baik kepada warga di tengah merebaknya varian Omicron.
"Itu pernyataan yang kurang bijak, ya, di tengah bergejolaknya Omicron di Indonesia. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan seterusnya. Jadi pernyataan yang saya kira buat masyarakat tidak nyaman," kata Saleh saat dihubungi, Rabu (16/2).
Saleh khawatir pernyataan Yuli akan menyebabkan prokes masyarakat menjadi lengah. Meski varian Omicron disebut tak separah Delta, Saleh menekankan disiplin prokes masih menjadi kunci utama pemberantasan pandemi COVID-19.
"Bisa jadi sebagian merasa tenang, tidak ada masalah dan lupakan kewajiban prokes, sementara prokes modal hari ini untuk memutus penularan. Jadi kita harus tetap pakai masker, jaga jarak, kurangi aktivitas, hindari kerumunan. Jadi kalau pun ada pernyataan Bupati Karanganyar, ya, tidak bijak sebagai kepala daerah," terangnya.
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay Foto: Dok. Pribadi
Kemenkes pun turut beruara terkait pernyataan Yuli. Jubir COVID-19 Kemenkes dr Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa dampak penularan dan kematian akibat Omicron masih ada
ADVERTISEMENT
"Ini tentunya kita tahu bahwa omicron ada dan tetap ada proporsi warga yang positif tetapi berat dan meninggal. Jumlah kasus meningkat sampai 3-6 kali yang pasti secara jumlah absolut akan meningkat jumlah yang dirawat atau kasus kematian," kata Nadia kepada kumparan, Rabu (16/2).
Menurut Nadia, tetap perlu kampanye sosialisasi dan pengaktifan penegakan prokes kepada masyarakat. Khususnya di tempat-tempat publik, dengan menerapkan sanksi sesuai perda/perkada yang sudah ditetapkan, termasuk mempercepat vaksinasi.

Klarifikasi Bupati Karanganyar

Bupati Karanganyar Juliyatmono. Foto: Dok. Istimewa
Yuli sudah memberi klarifikasi terkait pernyataannya yang meminta masyarakat tak mempedulikan COVID-19 dan menganggap Omicron tidak ada.
Yuli menegaskan ucapannya itu hanya sebagai upaya untuk menyemangati masyarakat lewat gaya bahasanya sendiri.
"Ora perlu ditanggapi, enggak perlu. Saya setiap hari Sabtu atau Minggu mendapat undangan hajatan di mana pun, tidak sekali 2 kali, saya selalu menyemangati,” ungkap Yuli kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pesan yang ingin disampaikannya adalah agar masyarakat tak berlarut takut dalam kondisi pandemi COVID-19 yang tak berkesudahan.
"Menangkapnya tidak begitu (dianggap meniadakan varian Omicron). Pesan yang disampaikan, supaya siapa pun tidak boleh terlalu larut dan terganggu pikirannya oleh ketakutan (terhadap Omicron) itu," terangnya.