Rangkaian Kabar Baik Corona Jakarta: Kasus Aktif hingga Kematian Menurun
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan , mengabarkan penurunan kasus aktif COVID-19 yang signifikan dalam kurun waktu dua pekan.
“Atas izin Allah, kasus aktif di Jakarta, yang pernah mencapai 113 ribu pada tanggal 16 Juli yang lalu, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif. Ini artinya kita sudah lebih rendah dibandingkan gelombang pertama di bulan Februari lalu,” ungkap Anies dalam siaran virtual pada YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7).
Selain itu, kabar baik juga datang dari tren kematian akibat COVID-19. Kata Anies, tren pemakaman dengan protokol corona di Jakarta menurun hingga dua kali lipat dari sebelumnya.
“Saat ini sekitar 150, sesekali sampai 200 pemakaman protokol COVID-19 sehari. Ini turun, sebelumnya bisa 350-400 sekitar dua pekan lalu,” jelas dia.
Tren kematian pasien saat isolasi mandiri pun menurun drastis. Menurut Anies, saat ini angkanya kurang dari lima jiwa per hari. Sedangkan sebelumnya jumlah pasien meninggal bisa mencapai 75 jiwa dalam sehari.
ADVERTISEMENT
“Begitu juga dengan tren keterisian rumah sakit, turun menjadi sekitar 70 persen. Lalu antrean IGD juga sudah terurai. Positivity rate turun, saat ini berada di kisaran 15 persen, sementara saat puncak-puncak dulu, kita pernah mencapai 45 persen,” ujarnya.
Namun, kabar baik situasi corona DKI Jakarta tak boleh membuat warganya berpuas diri. Anies menegaskan, penduduk Jakarta harus terus mematuhi protokol kesehatan ketat dan menjaga kesehatan.
Meskipun kasus aktif sudah menurun drastis, dari 113 ribu menjadi 19 ribu, penambahan kasus baru setiap harinya bisa mencapai 3 ribu. Meskipun jumlah pasien sembuh per harinya masih jauh lebih banyak.
“Kita positivity rate 15 persen, kita harus mencapai di fase ideal bawah 5 persen. Dan tingkat keterisian RS harus mencapai angka aman, yaitu 60 persen. Antrean [IGD] sudah terurai, tapi ICU masih cukup padat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT