Ratu Keraton Agung Sejagat Menangis Ditanya soal Makam Janin di Sleman

20 Januari 2020 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permaisuri Keraton Sejagat, Fanni Aminadia. Foto: Twitter / @xydaramgi
zoom-in-whitePerbesar
Permaisuri Keraton Sejagat, Fanni Aminadia. Foto: Twitter / @xydaramgi
ADVERTISEMENT
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Budhi Haryanto menyebut Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia, menangis saat ditanya soal janin yang ditemukan terkubur di rumah kontrakan pasangannya, Toto Santosa, Jumat (17/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Budhi mengungkapkan, Fanni tak mengakui secara langsung bahwa janin tersebut merupakan janin miliknya. Dia hanya menangis saat ditanya soal itu.
"Nangis kalau ditanya itu. Tapi ada keterangan beberapa saksi yang melihat ketika Fanni menguburkan janin itu," kata Budhi di kantornya, Senin (20/1).
Suasana pemindahan makam janin Ratu Keraton Agung Sejagad. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Keterangan saksi yang dimaksud Budhi adalah mantan pembantu di kediaman Toto Santosa. Informasi yang diterima, janin tersebut berasal dari kandungan Fanni yang keguguran di usia sekitar 3 bulan.
"Ya malah (menurut saksi) si Fanni ini setelah mengubur sempat merokok dulu di dekat makam janin," kata Budhi.
Makam janin Fanni di Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Budhi mengaku tak bisa banyak berkomentar soal janin tersebut, sebab temuan itu tak lagi di wilayahnya. Melainkan wilayah Polda DI Yogyakarta.
"Kita enggak bisa mengarah ke sana, TKP-nya Yogya. Tapi memang ditemukan kendil berisi gumpalan daging, dan dari keterangan pembantunya itu dari Fanni," kata Budhi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, tersangka Toto Santosa dan Fanni Aminadia masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jateng. Keduanya sedang diperiksa oleh psikolog. Rencananya, besok keduanya akan diperiksa oleh psikiater.
"Psikolog lebih ke perilaku, kalau psikiater untuk kejiwaannya," ujar Budhi.
Toto dan Fanni menjadi tersangka kasus penipuan modus Keraton Agung Sejagat yang mereka buat. Pengikut diminta setor uang dan dijanjikan jabatan serta gaji dalam bentuk dolar.