Ratusan Ribu Warga AS Turun Ke Jalan Tuntut Pengontrolan Senjata Api

25 Maret 2018 4:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi March For Our Lives. (Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi March For Our Lives. (Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP)
ADVERTISEMENT
Ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Jumat (24/3) melalukan demonstrasi menuntut reformasi dan pengontrolan senjata. Aksi yang dinamakan March for Our Lives ini terjadi di kota-kota besar AS termasuk New York dan Washington.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi menuntut pengontrolan senjata dipicu oleh tragedi berdarah yang terjadi di Florida, 14 Februari lalu. Ketika itu terjadi penembakan massal yang menewaskan 17 orang di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland.
Para demonstran membawa papan serta poster bertuliskan "March for Our Lives". Teriakan "We can and we will change the world!" menggema dari para peserta aksi yang didominasi oleh anak-anak muda tersebut.
Aksi March For Our Lives. (Foto: Mandel Ngan/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi March For Our Lives. (Foto: Mandel Ngan/AFP)
"Kami akan membawa ini ke setiap pemilihan, di setiap negara bagian, dan di setiap kota," ujar salah satu pemimpin aksi David Hogg seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/3). Hogg merupakan salah satu siswa yang selamat dari tragedi penembakan massal di Florida.
Demonstrasi besar juga terjadi di Atlanta, Boston, Chicago, Cincinnati, Dallas, Houston, Los Angeles, Miami, Minneapolis, Nashville, Seattle dan kota-kota lainnya.
ADVERTISEMENT
Di New York, musisi legendaris Inggris Paul McCartney turut serta dalam bergabung dengan ribuan masyarakat. McCartney tampil membacakan "We Can End Gun Violence" dan berbicara mengenai sahabatnya sesama anggota The Beatles John Lennon, yang tewas ditembak pada Desember 1980.
Paul McCartney di aksi March For Our Lives. (Foto: Eduardo Munoz Alvarez/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Paul McCartney di aksi March For Our Lives. (Foto: Eduardo Munoz Alvarez/AFP)
Sementara di Parkland, Florida, ribuan orang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada 17 korban tewas akibat tragedi penembakan massal.
Setelah terjadinya tragedi Florida, tuntutan atas pengontrolan senjata api di AS makin gencar digaungkan. Namun tuntutan ini mendapat perlawanan cukup kuat dari Asosiasi Senapan Nasional (NRA) dan para pendukungnya.
Aksi March For Our Lives. (Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi March For Our Lives. (Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP)
Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Associated Press-NORC Center for Public Affairs, 69 persen warga AS berpandangan undang-undang senjata api diperketat. Jumlah ini terus meningkat setelah sebelumnya hanya 55 persen di tahun 2013 dan 61 persen pada 2016.
ADVERTISEMENT
Demontrasi menuntut reformasi dan pengontrolan senjata ini diklaim sebagai aksi terbesar di AS sejak demonstrasi menolak perang Vietnam di akhir 1960-an dan awal 1970-an.