Ratusan Turis Inggris di Swiss Melarikan Diri dari Karantina

28 Desember 2020 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain ski. Foto: Albert Gea/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain ski. Foto: Albert Gea/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ratusan turis asal Inggris melarikan diri saat terpaksa menjalani karantina di sebuah resort ski di desa Verbier, Swiss. Mereka awalnya dikarantina karena munculnya dua kasus varian baru virus corona di Swiss.
ADVERTISEMENT
“Pekan terburuk yang pernah kami alami,” kata Jean-Marc Sandoz, juru bicara dari kota Bagnes, Swiss.
Dilansir AFP, sekitar 200 dari 420 lebih turis asal Inggris terjebak di stasiun ski Alpine, Swiss. Awalnya mereka hendak berlibur sembari bermain ski di sana.
Pelanggan di resor ski di Vervier biasanya terdiri dari 21 persen wisatawan asal Inggris. Sebagian besar berdatangan tepat setelah Natal. Pihak resor mengetahui kejadian tersebut saat menyadari sarapan yang telah disediakan tidak tersentuh sama sekali.
“Saat dilihat bahwa nampan makanan masih utuh, para pegawai hotel kemudian menyadari bahwa mereka telah pergi,” katanya.
Sandoz mengatakan bahwa saat ini kurang dari 10 orang masih dikarantina. Sisanya kemungkinan telah pergi atau masa karantinanya telah berakhir.
ADVERTISEMENT
“Banyak dari mereka tinggal di karantina selama sehari sebelum mereka pergi diam-diam,” kata Jean-Marc Sandoz, juru bicara dari kota Bagnes.
Ilustrasi bermain ski. Foto: REUTERS/Borut Zivulovic
Ia juga menyebutkan bahwa para turis pergi dengan perasaan marah dan kesal akibat harus terjebak dalam karantina.
“Kami tidak bisa menyalahkan mereka. Biasanya karantina memang tidak dapat dipertahankan. Bayangkan empat orang tinggal di kamar hotel seluas 20 meter persegi,” sambungnya.
Aturan karantina di resor tersebut mengikuti keputusan pemerintah Swiss. Mereka memberlakukan aturan karantina 10 hari bagi orang-orang yang tiba di Swiss dari Inggris sejak 14 Desember 2020.