Reaksi Megawati soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak

25 Januari 2024 4:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
Megawati joget bareng Slank di acara kampanye akbar. Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Megawati joget bareng Slank di acara kampanye akbar. Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyatakan tidak ada larangan baginya untuk ikut berkampanye dalam Pemilu 2024. Jokowi bahkan mengatakan seorang presiden boleh memihak terhadap paslon tertentu.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana reaksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri atas pernyataan Jokowi tersebut?
"Ibu Mega ini berkontemplasi mendengarkan suara rakyat dan kemudian memberikan direction kepada seluruh tim pemenangan Pak Ganjar Pak Mahfud," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, usai menonton teater lakon Musuh Bebuyutan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kota Yogyakarta, Rabu (24/1).
Menurut Hasto, Megawati lalu mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tetap berada di dalam koridor kerakyatan. Hal ini juga berlaku bagi para pengurus hingga simpatisan partai.
"Juga kepada anak-anak beliau, mulai dari anak ranting, ranting, PAC, DPC, dan DPD, simpatisan dan anggota kader PDI Perjuangan untuk pada koridor kerakyatan bergerak turun ke bawah, suara itu dari rakyat bukan dari elite," jelas Hasto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menonton teater lakon Musuh Bebuyutan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kota Yogyakarta, Rabu (24/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
PDIP, kata Hasto, sebenarnya juga tak kaget dengan pernyataan Jokowi itu. Mereka bahkan sudah memprediksi sejak lama jika Jokowi akan mengambil sikap terkait Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Tidak, hanya sebelumnya kan kami berdoa berharap bahwa beliau dapat menjalankan legacy-nya sebagai pemimpin," tegasnya
Hasto mengatakan pemimpin itu juga diukur bagaimana menyiapkan suksesornya melalui suatu proses yang demokratis dan akuntabel.
"Melalui proses di mana rakyat bisa menyampaikan pilihannya secara bebas meskipun di situ ada putra dari Bapak Jokowi yang di dalam prosesnya juga masih dikritisi oleh masyarakat karena melalui manipulasi hukum di MK bahkan di dalam tampilan Mas Butet dan kawan-kawan tadi itu masih menjadi persoalan yang sangat serius untuk disikapi," tutup Hasto.